Penerapan Desalinasi Osmosis Terbalik dalam Pengolahan Limbah Tersier

Pada dasarnya, terdapat pengolahan limbah primer dan sekunder yang dapat menghilangkan kotoran kasar, penyaringan, pengurangan kadar BOD, dan COD. Namun, untuk menghilangkan mikroorganisme membutuhkan pengolahan tahap lanjut, yaitu pengolahan limbah tersier.

Proses pengolahan limbah ini juga membutuhkan teknologi desalinasi osmosis terbalik. Terutama untuk menghilangkan garam yang sulit hilang jika hanya menggunakan filtrasi standar. Simak dan cari tahu lebih dalam melalui artikel berikut ini.

Pengertian dan Pemanfaatan Desalinasi Osmosis Terbalik

Desalinasi merupakan penyaringan air laut menjadi air tawar. Biasanya, pemanfaatan teknologi desalinasi membutuhkan osmosis terbalik (reverse osmosis atau RO).

Proses penyaringan air tawar dari air laut membutuhkan bantuan tekanan tinggi sehingga air mengalir melalui suatu membran, yaitu membran semipermeabel.

Air yang keluar dari membran semipermeabel mengandung konsentrasi garam yang rendah. Membran tersebut terbuat dari lapisan padat sehingga hanya air yang bisa melewatinya, sementara zat terlarut atau ion garam akan terhalangi.

Sebelum memanfaatkan osmosis terbalik, air dari pengolahan limbah tersier membutuhkan pretreatment. Fungsinya untuk melindungi membran osmosis agar tidak terjadi serangan kimia.

Dengan adanya pretreatment, Anda bisa mengidentifikasi foulan organik yang dapat mempengaruhi sistem. Umumnya, kadar COD dan BOD yang meningkat juga bisa mengakibatkan munculnya fouling dalam membran.

Maka dari itu, Anda bisa melakukan pencegahan. Sehingga, air limbah tersier bisa digunakan kembali atau menjadi pembuangan yang sesuai dan tidak berbahaya. Beberapa industri juga telah menerapkan pemakaian desalinasi osmosis terbalik untuk mengolah air limbah tersier ini.

Industri yang Mengolah Limbah Menggunakan Desalinasi RO

Penggunaan desalinasi osmosis terbalik dalam pengolahan limbah tersier dapat membuat air keluar menjadi tawar dan tidak berbahaya untuk lingkungan dan manusia. Sebenarnya, teknologi ini telah banyak digunakan oleh industri-industri terkait. Di mana saja? Ini daftarnya:

1. Makanan dan Minuman

Industri pertama bergerak di bidang makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman membutuhkan teknologi desalinasi osmosis terbalik untuk mengelola bubuk protein dan campuran susu. Selain itu, hasil penyulingannya juga berguna untuk membersihkan mesin juga area produksi.

Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, jumlah padatan terlarut dan kontaminasi akan menghasilkan kadar yang rendah. Tentunya, air tersebut telah bersih dan aman untuk aktivitas manusia maupun penggunaan industri.

2. Pembangkit Listrik

Umumnya, industri pembangkit rata-rata terletak di daerah pesisir, kondisi itu berguna untuk menyuplai air laut. Mereka memanfaatkan air laut untuk diolah menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada di industri masing-masing.

Air laut merupakan komponen utama jalannya produksi listrik sehingga perlu dilakukan penyaringan dan penurunan kadar garam sebelum memasuki area boiler maupun mesin pendingin. Alasannya, kadar garam yang tinggi dapat merusak mesin dan menimbulkan kerak pada boiler.

Dalam hal ini, pengolahan limbah tersier di industri pembangkit akan sangat bermanfaat. Karena desalinasi osmosis terbalik berguna untuk menghasilkan air yang lebih amat, proses operasional akan lebih lancar, dan dapat berguna kembali untuk mengurangi pemakaian air baku.

3. Industri Minyak dan Gas (Migas)

Dalam industri migas, air berperan penting untuk pengelolaan lingkungan maupun industri. Pengurangan padatan terlarut dan kadar garam dari air laut untuk menjadi air yang bermanfaat adalah perhatian utama bagi pelaku industri. Terutama, penggunaan air untuk potable water (air minum).

Salah satu cara untuk menjaga kemurnian dan kualitas air adalah dengan memanfaatkan desalinasi osmosis terbalik yang dilengkapi dengan membran RO. Dengan demikian, Anda dapat menemukan air bersih untuk keperluan operasional maupun kebutuhan manusia.   

4. Industri Tekstil

Limbah industri penghasil tekstil perlu memikirkan pengolahan limbah tersier bebas kontaminan. Karena proses produksi maupun pewarnaan dapat terganggu jika menggunakan air yang mengandung padatan terlarut tinggi.

Limbah dari proses pewarnaan akan sulit hilang, namun dengan bantuan tekanan pada membran RO akan menghasilkan limbah yang dapat digunakan kembali. Oleh karena itu, mengolah limbah menggunakan osmosis terbalik jadi pilihan bagus. Sehingga tercipta air limbah yang sesuai mutu.

5. Industri Pembuatan Logam

Menurut penelitian, sebanyak 90% industri logam selain bengkel belum mempunyai pengolahan limbah yang baik. Padahal, limbah dari industri berbasis logam ini tergolong bahaya, salah satunya adalah logam berat. Jika logam berat tersebar di lingkungan, maka dampak kesehatan dan pemukiman sekitar bisa terancam. 

Industri logam menghasilkan limbah yang mengandung bahan-bahan berbahaya untuk lingkungan maupun kesehatan. Pemanfaatan desalinasi osmosis terbalik dalam mengolah limbah tersier berguna untuk pemakaian lebih lanjut maupun pembuangan.

Apa Tujuan Pengolahan Limbah Tersier?

Pengolahan limbah bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan yang mengandung polutan maupun terkontaminasi bahan berbahaya. Demi kesehatan lingkungan dan masyarakat, para pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab penuh terhadap pembuangan limbah. Tentunya, terhadap tata cara pengelolaannya.

Seperti penjelasan di awal artikel, pengolahan limbah terbagi atas tiga jenis, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Pengolahan tersier bertujuan untuk menghilangkan unsur hara dan nutrisi menggunakan saringan halus. Dengan bantuan klorin, maka akan lebih mudah untuk menonaktifkan mikroorganisme.

Walaupun ada banyak cara untuk mengolah limbah tersier. Namun, penerapan desalinasi osmosis terbalik dapat membantu mengurangi bahkan menghilangkan mikroorganisme dengan efektivitas yang tinggi.

Selain itu, pemakaian membran RO ini cukup sederhana meskipun memiliki harga tinggi dan perawatan yang teliti.

Sudah Tahu Pentingnya Desalinasi RO untuk Limbah Tersier?

Membran reverse osmosis dapat menghilangkan ion-ion air laut hingga 99.5% sedangkan bakteri dan koloid sekitar 99.9%. Maka dari itu, banyak industri yang telah menerapkan desalinasi osmosis terbalik sebagai aplikasi pengolahan limbah tersier.

Jika Anda ingin berkonsultasi terkait karakteristik air limbah yang bagus dan penggunaan alat yang cocok untuk pengolahan lanjutan, langsung saja hubungi jasa IPAL dari Tanindo. Anda akan dibantu dalam mengidentifikasi bahaya air limbah, penanganan, hingga pembuatan IPAL. Anda bisa menghubungi kontak Tanindo untuk berdiskusi dengan salah satu tim Tanindo dan dapatkan informasi yang lebih lengkap.