5 Langkah Praktis Menerapkan Prinsip HACCP di Pabrik AMDK

Setiap manufaktur umumnya memiliki jaminan pangan, baik secara mutu atau kuantitasnya. Jaminan tersebut berfungsi meyakinkan konsumen bahwa produknya tersertifikasi keamanan pangan. Salah satu jaminan keamanan pangan yang harus ada di perusahaan AMDK adalah HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point.

Bentuk jaminan ini bisa menjadi sebuah sistem keamanan suatu produk untuk terhindar dari indikasi bahaya tertentu. Lalu, bagaimana implementasinya pada perusahaan AMDK? Yuk, pelajari beberapa tindakan pencegahan pada setiap industri di artikel berikut!

Apa Itu HACCP?

HACCP merupakan suatu sistem yang bertujuan menjamin keamanan dan mutu pangan selama proses produksi. Dalam buku berjudul Hazard Analysis and Critical Control Pointsistem ini sudah berjalan untuk menjamin keamanan pangan para astronaut.

Sejak saat itulah sistem ini sangat populer dalam industri pangan lainnya. Bahkan, WHO (World Health Organization) pun juga mengatakan bahwa implementasi HACCP dapat mengurangi risiko racun, kesalahan proses produksi, maupun kontaminasi pada produk pangan.

Secara teoritis, sistem ini memiliki filosofi pengawasan dan keamanan pangan dengan tindakan preventif yang lebih baik daripada hanya mengandalkan teknik sampling maupun pengujian laboratorium. Hal itu dikarenakan sistem ini telah mengacu pada prosedur ilmiah, rasional, dan sistematis.

Dengan begitu, HACCP dapat didefinisikan sebagai suatu manajemen yang menjamin keamanan pangan secara sistematis, rasional, berkelanjutan, dan komprehensif. Tujuannya untuk mengidentifikasi, mengawasi, dan mengendalikan bahaya pada suatu produk.

Selain itu, sistem ini juga bisa Anda sebut sebagai alat ukur pada jaminan keamanan produksi. Sebab, dengan adanya sistem ini, Anda bisa mengeliminasi beberapa bahaya yang dapat mengkontaminasi produk jadi.

Tentunya, tujuan utama industri menerapkan sistem ini adalah untuk memperkecil kemungkinan adanya pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Oleh karena itu, beberapa manufaktur, khususnya makanan, perlu menerapkan sistem ini, tidak terkecuali pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Implementasi HACCP pada Pabrik AMDK

Ada beberapa pendekatan untuk menerapkan sistem ini dalam industri pangan. Beberapa poin berikut ini akan menjelaskan kepada Anda tahapan persiapan penerapan Hazard Analysis and Critical Control Point.

1. Membentuk Tim HACCP

Langkah pertama untuk mengimplementasikan sistem ini adalah membentuk tim. Tujuannya adalah untuk berdiskusi dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan jaminan keamanan maupun bahaya produksi.

Biasanya, tim yang terbentuk terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Jika dalam suatu grup tidak ada yang ahli, maka Anda bisa bekerja sama dengan pihak luar untuk bergabung menjadi satu grup.

Namun, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi untuk membentuk tim. Di antaranya adalah tim multidisipliner atau lebih dari satu orang, terlatih dengan penerapan prosedur HACCP, dan berasal dari departemen lain.

2. Elaborasi Produk

Kemudian, Anda perlu mendeskripsikan produk untuk menganalisis bahaya dan titik kritisnya. Deskripsi yang detail akan sangat membantu para pengendali dalam menentukan tindakan preventif.

Contohnya, Anda bisa menjelaskan proses produksinya, mulai dari penggunaan suhu untuk memanaskan produk, kondisi penyimpanannya, adakah pelabelan khusus, dan lainnya. Selain itu, sebutkan pula formula produk, struktur fisik, kimia, dan biologisnya.

Semakin lengkap data yang Anda kumpulkan, maka semakin detail pengendalian titik kritisnya. Secara otomatis, kualitas produk air minum yang Anda hasilkan juga semakin terjamin.

3. Identifikasi Penggunaan Produk

Anda juga perlu mengidentifikasi siapa target pengguna dari produk tersebut. Lalu, juga apakah bisa diminum untuk ibu hamil dan menyusui, bayi, balita, maupun kalangan umum. Selain itu, kategorikan juga adakah bahan-bahan berbahaya jika pengguna memiliki kondisi khusus seperti obesitas, darah rendah, dan lainnya.

Tim HACCP pabrik AMDK harus memberi label bahwa botol ini bisa digunakan sebanyak satu kali, dua kali, atau tiga kali. Selain itu, juga terdapat aturan untuk cara penyimpanannya. Nah, deskripsi tersebut turut membantu para konsumen untuk bisa mengonsumsinya dengan benar.

4. Diagram Alir Proses Produksi

Langkah selanjutnya adalah pembuatan diagram alir proses produksi secara keseluruhan. Bagi Anda yang belum tahu, diagram alir adalah serangkaian proses atau alur produksi yang berbentuk gambar.

Catatan diagram alir ini bermula dari awal bahan baku masuk. Lalu, masuk ke proses pengolahan hingga tahap finishing atau packing. Jika ada produk yang rentan terhadap suhu atau membutuhkan perlakuan khusus, maka Anda juga harus mengelaborasinya secara detail dan runtut hingga tahap akhir.

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam pembuatan diagram alir di lokasi pabrik air minum. Di antaranya adalah:

  • Mengambil bahan baku air langsung dari sumbernya;
  • Proses produksi menjadi air minum;
  • Pencucian kemasan berupa botol maupun galon;
  • Mencatat seluruh keadaan berupa waktu dan suhu yang diperlukan untuk proses produksi; dan
  • Mengemas produk air minum.

5. Verifikasi Alur Produksi

Sebagai tim HACCP, Anda memiliki tugas penting untuk mengonfirmasi bagan alir produksi. Mulai dari jam operasional, proses pengambilan sampel, hingga bagan detail lainnya. Jika memang ada yang perlu diubah, maka tim pengendali berhak mengubahnya.

Dalam proses verifikasi ini juga terdapat tahapan wawancara dengan petugas lapangan. Tujuannya adalah untuk melakukan evaluasi dan koreksi ulang agar sesuai dengan tata pelaksananya.

Bagaimana Perizinan Sertifikasi HACCP di Pabrik AMDK?

Sistem HACCP membantu Anda sebagai pegawai industri di bidang pangan dalam mengatasi persoalan jaminan mutu. Biasanya, industri yang telah menerapkan sistem ini memiliki sertifikatnya. Sertifikat tersebut dapat meningkatkan kepercayaan konsumen atas mutunya, sehingga banyak pihak yang tertarik untuk kerja sama.

Selain itu, sebagai pihak industri pun juga harus turut memenuhi beberapa dokumen untuk bisa bersertifikasi HACCP. Berdasarkan peraturan pemerintah perindustrian Nomor 21 tahun 2010, bahwasannya setiap kemasan terdapat logo daur ulang yang telah tersertifikasi CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik).

Untuk memenuhi standar tersebut, pabrik AMDK harus memenuhi izin usaha pabrik air minum dari BPOM. Anda bisa mengurus perizinan tersebut dengan mudah jika menggunakan jasa pembuatan pabrik air minum dari Tanindo.

Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam industri ini, tim ahli kami akan membantu Anda mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Memastikan bahwa setiap detail dipelajari dengan cermat dan setiap langkah dijalankan dengan presisi. Percayakan Tanindo untuk membangun pabrik air minum yang inovatif, efisien, dan dapat diandalkan bagi masa depan bisnis Anda sekarang juga!

You cannot copy content of this page