Mengenal Greywater dan Blackwater dalam Limbah Rumah Tangga

Fenomena pencemaran air umumnya banyak terjadi di Indonesia. Hal ini dikarenakan negara kita memiliki jumlah populasi yang padat dan sayangnya, pengetahuan tentang limbah masih sulit diakses masyarakat, terutama mengenai greywater dan black water.

Padahal jenis limbah yang satu ini sering kita jumpai karena berasal dari buangan air rumah tangga. Yuk simak terus untuk berkenalan lebih lanjut!

Pengertian Greywater dan Blackwater

Apakah Anda sering mendengar istilah greywater dan black water? Sebenarnya apa sih definisi dari keduanya? Simak penjelasan berikut ini:

1. Greywater

Greywater merupakan limbah air yang berasal dari pembuangan floor drain hingga sink dapur. Biasanya, air limbah ini masih mengandung sisa makanan, sabun, serta lemak.

Maka dari itu, tanpa pengelolaan yang layak, hasil limbah bisa memicu sumbatan pada saluran pembuangan air.

2. Blackwater

Blackwater adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia maupun hewan. Limbah ini mengandung empat komponen berbahaya yakni mikroba, kandungan BOD, telur cacing, hingga nutrien.

Perbedaan Greywater dan Blackwater

Meski keduanya sama-sama berasal dari air limbah rumah tangga, tapi antara greywater dan blackwater memiliki perbedaan yang cukup kentara. Ini dia perbedaannya:

A. Sumber Air Limbah

Perbedaan pertama terletak pada sumbernya. Untuk greywater muncul dari pemakaian air aktivitas rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci piring, mandi, memasak, dan lain sebagainya.

Sedangkan blackwater lebih ke limbah kotoran ataupun air kencing. Ini bisa berupa manusia maupun hewan.

B. Peresapan dan Media Pembuangan

Air limbah rumah tangga seperti grey water mengandung banyak lemak. Itu dikarenakan air sudah tercampur dengan bahan-bahan kimia yang dipakai untuk menunjang aktivitas rumah tangga.

Supaya tidak ada penyumbatan, solusinya adalah membuat bak khusus penangkap lemak yang dapat diletakkan di luar rumah. Adapun tujuannya adalah menghindari munculnya bau tidak sedap serta kemungkinan penggumpalan lemak.

Sementara untuk black water lebih membutuhkan resapan dan septictank untuk media peresapan maupun pembuangan. Kedua media pembuangan ini mempunyai sistem aliran air yang lambat. Jadi, jangan khawatir kalau tiba-tiba air meluap karena penuh.

C. Pengolahan Kembali

Grey water bisa diolah dan dimanfaatkan kembali untuk beberapa kebutuhan. Sebut saja irigasi taman, penyiraman tanaman, hingga pemakaian non-potable dengan proses penyaringan yang sederhana.

Sedangkan black water juga bisa diolah, namun memerlukan cara yang lebih canggih supaya menghilangkan sisa-sisa kandungan yang berbahaya. Untuk penggunaannya sendiri lebih ke tujuan irigasi pertanian.

Cara Mengolah Greywater dan Blackwater

Berdasarkan data yang diambil dari Databoks, sepanjang tahun 2021 ada 10.000 desa yang mengalami pencemaran air. Ini menyadarkan kita bahwa mengetahui cara mengolah greywater dan blackwater itu sangat penting. Berikut adalah cara-caranya:

1. Memasang Biofilter

Teknik pertama adalah memasang biofilter. Alat ini sangat cocok dipakai untuk pengelolaan air di wilayah pemukiman, khususnya kedua jenis limbah rumah tangga ini.

Caranya pun sangat sederhana. Anda hanya perlu menyiapkan tangki reaktor yang sudah diisi dengan pecahan batu dan batu apung. Kemudian, endapkan alat tersebut pada bak yang sudah diisi dengan klor guna menghilangkan zat berbahaya yang masih ada.

Hasil pengolahan air akan dialirkan ke saluran pembuangan memakai pompa sirkulasi ke selokan. Dengan cara ini, sumber mata air di sekitarnya tidak akan ikut tercemar karena pengolahan dilakukan dalam satu wadah dan mengalir lewat pompa.

2. Olah Limbah Minyak Jadi Energi Bermanfaat

Greywater juga banyak mengandung minyak jelantah sisa memasak. Menurut sumber Katadata, tercatat di tahun 2019 ada sebanyak 7.8 juta liter minyak rumah tangga yang dibuang begitu saja dan itu terus bertambah di setiap tahunnya.

Alasannya beragam, ada yang tak tahu cara memanfaatkannya, tak ada yang menampung, merepotkan, hingga dianggap berbahaya. Untuk menanggulanginya, limbah tersebut bisa diolah menjadi sumber energi yang bermanfaat.

Contohnya saja menjadi biodiesel untuk keperluan industri ataupun transportasi. Sehingga, limbah-limbah yang mulanya mencemari lingkungan bisa lebih bermanfaat kembali untuk orang-orang.

3. Perhatikan Pemakaian Produk Deterjen

Sampai sekarang, limbah cair dari sabun, detergen, serta produk wewangian lainnya masih menjadi penyebab utama dari pencemaran sungai, danau, maupun lautan. Adanya kandungan VOC atau volatile organic compound yang ada di produk nyatanya bisa memberikan efek samping yang berbahaya jika terus dibiarkan.

Oleh karenanya, akan lebih baik kalau Anda mulai memilih produk deterjen yang Anda gunakan. Misalnya, sabun organik, baking soda, serta cuka. Setidaknya bahan-bahan tersebut tidak akan merusak ekosistem karena tak memiliki kandungan berbahaya.

4. Pasang Instalasi Pengolahan Air Limbah

Cara terakhir adalah memasang Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL. Pemakaian sistem ini dinilai lebih terstruktur dan canggih sehingga akan membuat greywater  bisa diolah menjadi air yang lebih layak untuk berbagai kebutuhan.

Adapun beberapa manfaat lebih yang akan Anda dapatkan, di antaranya ialah mengurangi pencemaran air, meminimalkan risiko gangguan kesehatan, meningkatkan kualitas air, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Hanya saja, teknik ini tidak bisa dilakukan dengan sembrono. Ada mesin khusus yang dipakai untuk memproses air limbah tersebut. Makanya, Anda butuh jasa IPAL seperti Tanindo.

Selain menjadi industri yang menangani pembuatan bisnis jual beli air bersih, Tanindo juga memprioritaskan pelayanan pengelolaan air limbah, terutama IPAL. Sudah beroperasi selama beberapa tahun, menjadikan Tanindo bisa dipercaya oleh berbagai kalangan.

Jenis-Jenis IPAL

Sistem pengelolaan air dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut pemaparannya:

A. Industri

Jenis pertama dalam sistem pengelolaan air adalah industri. Pengelolaan ini difokuskan pada air limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri, baik itu pabrik maupun perusahaan yang melakukan proses produksi.

Dalam prosesnya, IPAL industri bisa memakai teknik yang berbeda-beda karena menyesuaikan jenis air limbah yang dihasilkan.

B. Mandiri

IPAL mandiri merupakan pengelolaan yang diterapkan untuk kebutuhan air bersih perorangan. Sistem ini terjadi dengan volume yang lebih kecil karena berasal dari satu kelompok masyarakat saja.

C. Komunal

Sesuai namanya, IPAL komunal dipakai secara bersama-sama. Umumnya terjadi di kawasan pemukiman secara terpusat. Pada sistemnya, setiap rumah wajib memiliki MCK pribadi yang akan dihubungkan ke pipa IPAL.

Kelola Greywater dan Blackwaterdengan Cara yang Tepat!

Limbah greywater dan blackwater bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi lingkungan sekitar maupun kita sebagai manusia. Untuk itu, pengelolaan memakai layanan IPAL dari Tanindo sangat disarankan.

Selain membantu memanfaatkan limbah untuk berbagai sektor kebutuhan, Anda juga satu langkah lebih dekat dengan kelestarian lingkungan. Tanindo adalah industri pengelolaan air terbaik di Indonesia. Yuk, intip biaya memakai layanan IPAL ini dan segera konsultasikan kebutuhan Anda!

You cannot copy content of this page