Apakah air yang bau atau kotor bisa diubah jadi air bersih siap pakai? Inilah pertanyaan yang sering muncul ketika di lingkungan sekitar tidak ada air bersih. Mengolah air limbah bukan persoalan yang tidak mungkin terjadi. Bahkan, sudah banyak yang membuktikan hasil akhir airnya sangat layak konsumsi.
Namun, hal ini membutuhkan proses dan instalasi pengolahan air limbah yang memadai. Selain itu, ada metode khusus yang sering digunakan oleh berbagai industri air bersih. Temukan metode dan cara pengolahannya pada penjelasan dibawah ini.
7 Metode Pengolahan Air Limbah
Seringkali air limbah dianggap tidak berguna karena kotor. Namun, siapa yang menyangka jika air tersebut bisa kembali diolah untuk dimanfaatkan lagi ke berbagai kebutuhan. Berikut 7 metode mengolah air limbah yang perlu Anda ketahui.
1. Disinfeksi
Metode mengolah air limbah yang pertama adalah desinfeksi. Bisa dikatakan jika metode ini yang mampu menghasilkan air paling higienis karena mampu menghilangkan berbagai jenis kotoran, kuman, hingga bakteri yang bersarang di dalam air.
Secara singkat, desinfeksi merupakan proses menghilangkan mikroorganisme dengan cara menuangkan cairan kimia ke dalam air. Metode ini cukup mudah untuk dipraktekkan sendiri.
Apalagi, cairan kimia yang dimaksudkan sudah dijual di pasaran secara bebas. Dalam prosesnya, Anda hanya perlu mengumpulkan air limbah dalam satu wadah khusus. Kemudian, tuangkan cairan kimia dan biarkan dalam beberapa jam maka air akan berubah menjadi lebih bersih.
2. Kolam
Metode yang kedua sering disebut sebagai kolam. Sudah ada sejak lama, namun membutuhkan proses yang cukup panjang membuat metode kolam seringkali dianggap kuno.
Metodenya memakai cara pembersihan dengan prinsip menyediakan wadah besar berbentuk kolam, hingga membiarkan air limbah tersuplai oleh oksigen secara alami. Sehingga, akibatnya adalah mikroorganisme yang tercampur akan mengalami pengadukan juga secara ilmiah.
Metode kolam ini membutuhkan area yang luas juga waktu yang panjang. Sebab, semakin lama air limbah dibiarkan, maka akan menguraikan lebih banyak biomassa yang membuat air menjadi lebih bersih dan layak pakai.
3. UASB
Umumnya, mengolah air limbah juga bisa memakai metode UASB atau Up-Flow Anaerobic Sludge Blanket. Di berbagai industri pengolahan limbah cair juga kebanyakan memakai metode yang ketiga ini.
Dalam tahapannya, bahan-bahan organik akan mengalami proses anaerobic hingga mengubahnya menjadi produk akhir menyerupai gas metana atau karbondioksida. Hal tersebut terjadi karena perkembangan mikroorganisme yang ada di alat reactor.
4. Lumpur Cair
Ingin mencoba metode mengolah air limbah yang paling sederhana dan mendasar? Lumpur cair adalah jawabannya. Metode yang keempat ini memanfaatkan prinsip-prinsip simpel.
Ada dua proses utama yang perlu dilakukan melalui dua media, yakni bioreactor juga tangki sedimentasi. Proses ini tidak bisa hanya dilakukan satu saja, melainkan wajib keduanya.
Nanti, biomassa yang ada di bioreactor akan bercampur dengan air limbah yang sudah dituangkan dalam reactor. Kemudian, terjadilah sistem aerasi untuk mencampurkan unsur-unsur yang ada di dalamnya.
Singkatnya, aerasi akan berperan sebagai sarana pengadukan. Lalu, air limbah tersebut akan berpindah ke tangki sedimentasi dan mengalami proses pemisahan antara limbah dengan air bersih.
Seperti namanya, sedimentasi artinya mengendapkan air agar limbahnya bisa terurai dan terpisah. Pada akhirnya, proses ini akan menghasilkan air bersih yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
5. Septink Tank
Mirip dengan metode kolam, septink tank adalah cara mengolah air limbah dengan cara mengendapkan air ke dalam sebuah tangki besar yang kedap udara. Proses tersebut membutuhkan proses sistem penyerapan atau efluen.
Sebab, selama berproses, septink tank harus dalam kondisi anaerob. Hingga nantinya limbah bisa dihilangkan dan hanya air bersih saja yang muncul.
6. Sedimentasi
Sedimentasi adalah metode mengolah air limbah yang memakai proses pengendapan. Pemakaian cara ini akan memanfaatkan suatu sifat fisika, yakni memisahkan padatan cairan yang terkandung dalam air.
Kemudian, sedimentasi juga membutuhkan katalis yang bisa Anda jumpai di pasaran. Katalis ini nantinya akan dicampurkan ke dalam air limbah agar proses fisika dapat berlangsung secara alamiah.
Siapapun bisa mempraktekan secara langsung karena perlengkapannya cukup simpel dan prosesnya gampang. Tak herankan jika metode sedimentasi sering menjadi opsi untuk mengubah air limbah menjadi air bersih yang bebas kontaminasi.
7. Filtrasi
Metode mengolah air limbah yang terakhir adalah filtrasi. Metode ini sudah kenal dekat dengan masyarakat, bahkan sejak zaman dulu. Hanya saja, filtrasi kuno akan memanfaatkan proses alamiah yang artinya lapisan penyaring alam yang menjadi pilihannya.
Akan tetapi, di zaman sekarang cara tersebut tidak lagi efektif. Masyarakat lebih memilih langkah sederhana dan modern. Makanya mereka pun memanfaatkan metode penyaringan memakai mesin-mesin canggih.
Sebut saja salah satunya adalah filter ultrafiltrasi yang fungsinya untuk menyaring air limbah. Selain itu, ada lagi mesin-mesin besar seperti reverse osmosis atau mesin RO dan mesin ultrafiltrasi.
Pemanfaatan mesin-mesin tersebut terbukti lebih canggih dan efisien dan dapat dilakukan secara otomatis. Ada beberapa langkah yang terjadi di metode filtrasi ini, yakni sebagai berikut:
- Pada tahapan awal, air limbah akan dimasukkan ke tangki air sumber. Setelah itu, air akan melewati proses penyaringan terhadap kontaminan yang berukuran besar dan tidak larut.
- Tahapan kedua atau sekunder digunakan untuk mensterilkan atau memurnikan air dari kontaminan yang larut. Biasanya, kontaminan tersebut berukuran kecil hingga tidak terlihat.
- Tahapan yang paling akhir atau final ini akan membuat air dimurnikan dari semua mineral atau kontaminan yang terkandung. Serta, air akan mengalami proses sterilisasi hingga layak diarahkan ke tahapan berikutnya.
Air hasil metode filtrasi bisa digunakan untuk sejumlah tujuan. Akan tetapi, belum sampai tahapan konsumsi karena harus mengalami pengolahan lanjutan yakni sterilizer dengan pedoman yang lebih ketat.
Tidak hanya itu, Anda juga perlu memastikan jika air memang sudah steril dan higienis untuk diminum. Pengolahan air limbah menjadi air minum mengalami proses yang cukup panjang dan lama.
Mau Mencoba Mengolah Air Limbah dengan Tanindo?
Jika Anda berencana untuk mendirikan industri atau bisnis mengolah air limbah menjadi air yang sehat dan higienis untuk dikonsumsi, Anda tidak perlu bingung untuk memulainya. Anda bisa menggunakan jasa IPAL dari PT. Tanindo Anugerah Nusantara.
Tanindo adalah perusahaan jasa Water treatment Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan air bersih, air minum, dan air limbah, yang didukung oleh tenaga yang berpengalaman dan terlatih.
Hingga saat ini, Tanindo telah mengerjakan berbagai proyek pengolahan dan penjernihan air dari Sabang hingga ke Merauke dengan skala project dari yang kecil sampai yang terbesar.
Tanindo juga dapat bertindak sebagai konsultan maupun kontraktor untuk banyak perusahaan air minum dalam kemasan ataupun isi ulang di berbagai wilayah Indonesia yang berupa pembuatan sistem air minum karyawan untuk pabrik-pabrik dengan jumlah karyawan skala menengah hingga padat karya (> 2000 karyawan).
Sudah tidak diragukan lagi, hubungi kontak Tanindo sekarang dan berkonsultasi dengan salah satu tim profesional Tanindo untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.