Segera Cek! Apakah Galon Air Minum Anda Berkode PET atau PETE?

Kemasan plastik seringkali menjadi pilihan bagi kebanyakan orang untuk membawa makanan dan minuman saat beraktivitas. Penggunaan kemasan ini terlihat lebih praktis daripada kemasan lainnya. Ada berbagai macam kemasan bahan plastik yang tersedia termasuk galon air minum.

Walaupun demikian, tidak semua bahan plastik aman Anda gunakan untuk makanan dan minuman. Anda perlu mengetahui keamanan kemasan plastik dengan melihat kode segitiga yang ada di bagian bawah kemasan. Berikut informasi lengkapnya!

Kode Botol Galon Air Minum 

Logo segitiga yang ada di bawah kemasan plastik biasanya terdiri dari kode angka dan huruf. Kode angka dimulai dari 1 hingga 7. Sedangkan kode huruf berupa PET atau PETE, HDPE, PVC atau V, LDPE, PP, PS, dan OTHER. Berikut makna dari masing-masing kode pada botol galon plastik kemasan yang menjadi bahan bakunya:

1. Kode 1 PET atau PETE

Kode 1 dengan bahan PET atau PETE memiliki makna bahwa kemasan tersebut berbahan polyethylene terephthalate. Ciri-cirinya sendiri berwarna jernih, permukaan halus, tidak mudah rusak dan pecah, dan tahan terhadap suhu panas. 

Bahan PETE cocok untuk pembuatan kemasan minuman air mineral, soda, dan saus karena mampu menghalangi keluar masuknya oksigen, air, dan karbon dioksida ke dalam kemasan. Angka 1 yang terdapat pada kode ini menunjukkan bahwa kemasan plastik hanya bisa digunakan satu kali pakai saja.

2. Kode 2 dan 4 HDPE dan LDPE

Kode 2 dengan bahan HDPE memiliki makna bahwa kemasan ini termasuk jenis high-density polyethylene. Jenis bahan plastik ini memiliki ketahanan kimia yang baik. Oleh sebab itu, bahan ini cocok untuk pembuatan botol sampo, detergen, oli motor, cairan pemutih, hingga galon air minum isi ulang.

Sedangkan untuk bahan LDPE (low-density polyethylene) biasanya digunakan untuk kantong plastik sampah, tutup botol minuman, dan pelapis kertas karton susu karena bersifat fleksibel dan berwarna transparan. Botol kemasan yang terbuat dari bahan polyethylene 2 dan 4 ini dapat Anda gunakan sebanyak dua kali dengan air dingin.

3. Kode 3 PVC

Bahan PVC (polyvinyl chloride) sebenarnya sangat dilarang untuk dijadikan sebagai bahan baku kemasan makanan dan minuman, karena mengandung zat yang sangat beracun. Zat beracun tersebut antara lain klorin, timbal, dan timah. Bahan PVC biasanya lebih banyak menjadi penyusun pipa bahan bangunan.

4. Kode 5 PP 

Jenis bahan plastik PP (polypropylene) bersifat tahan terhadap suhu tinggi. Sehingga aman untuk Anda gunakan sebagai tempat menyimpan makanan dan minuman, termasuk galon air minum. Botol kemasan dengan tanda 5 PP dapat Anda gunakan sebanyak dua kali untuk menyimpan makanan, minuman, margarin, saus, dan sirup.

5. Kode 6 PS

Jenis bahan plastik PS (polystyrene) biasanya berguna untuk bahan pembuatan perlengkapan makan. Seperti sendok, garpu, piring, cangkir, kontainer plastik, botol, styrofoam, dan tempat minum sekali pakai. 

Meskipun demikian, sebagian orang mulai menghindari bahan jenis ini. Karena mengandung styrene yang berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.

6. Kode 7 OTHER

Jika menemukan kode ini, berarti kemasan tidak terbuat dari bahan yang Anda ketahui sebelumnya. Jenis bahan dalam kategori ini yang boleh digunakan adalah SAN (styrene acrylonitrile) dan ABS (acrylonitrile butadiene styrene).

Sementara bahan lain seperti PC (polycarbonate) tidak boleh. Karena mengandung Bisphenol A (BPA) yang dapat menyebabkan berbagai resiko kesehatan. Seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes tipe 2.

Risiko Galon Air Minum Berbahan PET atau PETE

Berdasarkan berbagai macam kode dan bahan penyusun kemasan di atas, galon air minum banyak yang masih menggunakan kode 1 berbahan PET atau PETE. Kebanyakan orang menggunakan galon air dengan kode tersebut untuk isi ulang di depot air minum.

Galon air berbahan PET atau PETE hanya bisa Anda gunakan untuk satu kali pemakaian. Risiko yang dapat timbul dari penggunaan berulang kali akan berpengaruh pada kesehatan penggunanya. 

Hal tersebut dapat terjadi karena galon yang terpapar oksigen atau suhu tinggi dari panas matahari dapat berubah mengeluarkan zat beracun yang akan bercampur ke dalam air minum. 

Tidak hanya bahan dari botolnya saja, bakteri rentan menempel pada kemasan galon air di bagian leher dan tutup galon yang tidak bersih atau terawat secara maksimal. Karena itu, Anda sebaiknya menggunakan teknologi Reverse Osmosis atau mesin RO dalam pengolahan air minum 

Sehingga bisa mendapatkan air minum yang lebih bersih dan terbebas dari berbagai zat berbahaya dan kontaminasi bakteri.

Cara Memilih Kemasan Minum yang Aman

Berikut beberapa cara memilih kemasan air minum, termasuk galon yang aman bagi kesehatan tubuh dan lingkungan:

  • Pilihlah kemasan minuman yang menggunakan bahan polyester, polyethylene, polypropylene, stainless steel, dan kaca. Karena bahan tersebut memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu dingin dan panas.
  • Hindari kemasan air minum sekali pakai yang berbahan plastik polyethylene terephthalate (PET). Karena dapat melepaskan zat beracun yang dapat mengkontaminasi air minum.
  • Gunakan kemasan minuman yang mencantumkan label bebas BPA. Botol minum yang mengandung BPA dapat menyebabkan efek jangka panjang pada kesehatan seperti gangguan pada hormon, fungsi saraf, reproduksi, hingga kanker.
  • Penggunaan botol minum yang aman untuk pemakaian berulang kali juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi penumpukan sampah yang berpotensi mencemari lingkungan.

Sudah Tahu Ciri Kemasan Galon Air Minum yang Aman?

Anda harus selalu mengecek kode yang terdapat pada galon air minum yang Anda beli sebelum menggunakannya untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Selain itu, Anda bisa menggunakan mesin RO untuk menjaga kualitas air minum agar terbebas dari kontaminasi bakteri, logam berat, dan zat beracun lainnya.

Dan bagi Anda yang memiliki usaha depot air isi ulang, Anda bisa memanfaatkan jasa dari Tanindo untuk membuat bisnis depot air minum dengan keamanan terjamin. Bisnis yang Anda jalankan dapat berupa air minum dalam kemasan air mineral ataupun air RO dengan menggunakan galon yang aman. Hubungi kontak Tanindo untuk mendapatkan informasi selengkapnya.  

You cannot copy content of this page