Tidak ada bencana alam di dunia ini yang memberikan dampak positif, termasuk dampak banjir yang tidak hanya mampu menghanyutkan harta benda, tetapi juga mempengaruhi kualitas serta ketersediaan air bersih di suatu wilayah.
Sudah tahu apa saja dampak banjir terhadap kualitas air? Yuk simak penjelasannya di artikel berikut!
Dampak Banjir Terhadap Kualitas dan Ketersediaan Air Bersih
Air menjadi salah satu kebutuhan pokok setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi. Kualitas dan ketersediaan air bersih dapat terganggu karena dampak banjir. Beberapa dampak utama dari bencana banjir adalah sebagai berikut:
1. Air Terkontaminasi oleh Zat Berbahaya
Air kotor yang dibawa oleh banjir sering kali bercampur dengan beragam limbah, seperti limbah domestik, industri, hingga lumpur. Limbah tersebut tentunya mengandung bermacam-macam bakteri, virus, dan mikroorganisme patogen.
Selain itu, banjir juga membawa zat-zat kimia yang berbahaya dan logam berat, sehingga menimbulkan pencemaran air yang bisa membahayakan kesehatan manusia dan hewan.
2. Rusaknya Infrastruktur Air Bersih
Banjir bandang dapat merusak infrastruktur air bersih seperti IPAB (Instalasi Pengolahan Air Bersih) yang membuat kegiatan operasional menjadi terhenti dan kapasitas pengolahan air jadi berkurang.
Banjir juga dapat merusak saluran distribusi air serta menyebabkan kebocoran dan kerusakan sehingga mempengaruhi aliran air bersih.
Pipa yang biasanya menyalurkan air bersih apabila tergenang banjir sudah tidak dapat menyalurkan air bersih ke rumah warga. Hal ini karena air bersih akan otomatis bercampur dengan air banjir yang keruh dan kotor, sehingga apabila dikonsumsi menyebabkan gangguan kesehatan karena adanya kuman dan kotoran.
3. Sumber Air Menjadi Terganggu
Dua sumber air bersih dapat terganggu karena banjir, yaitu sumber air permukaan (sungai dan danau) dan air tanah. Banjir dapat merusak sungai dan danau karena mampu mengubah kualitas pada air dan meningkatkan risiko terkena kontaminasi.
Kemudian, banjir mempengaruhi air tanah karena air permukaan yang meresap ke dalam tanah juga ikut membawa kontaminan.
4. Rusaknya Fasilitas Sanitasi
Sanitasi merupakan perilaku menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan serta masyarakat. Contoh dari fasilitas sanitasi ini adalah saluran pembuangan limbah dan septic tank.
Banjir dapat merusak saluran pembuangan sehingga air bersih menjadi tercemar oleh kotoran manusia maupun bahan kimia yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri.
Kemudian, adanya peningkatan air tanah menyebabkan septic tank menjadi penuh dan meluap, sehingga risiko adanya kontaminasi menjadi tinggi.
5. Akses Sumber Air Bersih Hilang
Dampak banjir berikutnya mengakibatkan akses sumber air bersih menjadi hilang karena adanya kerusakan pada infrastruktur air bersih maupun sanitasi dan adanya pencemaran pada air. Contohnya adalah tersumbatnya saluran PAM akibat kotoran atau akumulasi partikel yang dibawa oleh banjir.
6. Risiko Terkena Penyakit Meningkat
Munculnya pencemaran air dapat membawa beragam penyakit, seperti diare, demam berdarah, malaria, penyakit menular seperti kolera dan penyakit kulit lainnya.
Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan wabah dan ada yang dikategorikan sebagai penyakit ringan hingga berat karena dapat menyebabkan kematian.
7. Adanya Pertumbuhan Alga dan Jamur
Banjir dapat memicu pertumbuhan alga dan jamur karena membawa kelebihan nutrien ke dalam perairan, sehingga menyebabkan penurunan kualitas air dan matinya vegetasi atau satwa asli yang hidup di perairan tersebut.
8. Muncul Bau Tidak Sedap
Biasanya setiap habis banjir akan muncul endapan yang berisi sampah dan lumpur. Endapan ini dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembang biaknya bakteri, sehingga dapat menimbulkan bau tidak sedap yang menyebar ke lingkungan dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
9. Berkurangnya Air Sungai yang Jernih
Saat ini sungai yang memiliki air jernih begitu jarang ditemui. Hal tersebut dapat disebabkan karena terkena dampak banjir. Ketika banjir tiba, air sungai yang awalnya jernih menjadi bercampur dengan air banjir yang keruh dan membawa berbagai macam bakteri dan kuman.
Apabila ini terjadi, maka sungai sudah tidak dapat digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Walau begitu, air sungai masih dapat kembali seperti semula, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama.
Cara Memperbaiki Kualitas Air Terdampak Banjir
Menurunnya kualitas dan ketersediaan air bersih akibat banjir bisa diatasi dengan mengidentifikasi masalah pokoknya untuk kemudian dicari solusinya. Namun, cara yang paling efektif adalah melakukan berbagai pencegahan agar bencana banjir tidak melanda tempat Anda.
Jika dampak banjir sudah terlanjur menurunkan kualitas air bersih, water treatment atau pengolahan air merupakan cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas air agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Water treatment ini dilakukan dengan berbagai macam proses, sehingga seluruh bakteri maupun partikel terlarut dapat hilang dan air yang tadinya tidak layak konsumsi menjadi layak untuk dikonsumsi.
Proses yang dilalui air kotor dalam water treatment ini mulai dari proses pembersihan air yang terkontaminasi, penyaringan, pemisahan zat dan partikel, penjernihan dan menghilangkan bau, pemisahan air dengan endapan, penguraian zat organik, reduksi konsentrasi bakteri, hingga pemisahan air dengan molekul.
Kemudian metode yang umum digunakan saat melakukan water treatment ini di antaranya ialah flokulasi dan koagulasi, pengendapan, penyaringan, dan desinfeksi. Ingat, water treatment ini tidak bisa sembarang dilakukan alias harus dilakukan oleh profesional.
Sudah Tahu Dampak Banjir Terhadap Ketersediaan Air Bersih?
Banjir merupakan bencana alam yang merugikan. Dampak banjir sangatlah beragam, salah satunya menyebabkan kualitas air menurun dan menimbulkan pencemaran air.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kualitas air karena banjir ialah dengan melakukan water treatment. Water treatment dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas air yang tadinya buruk menjadi bersih dan layak konsumsi.
Jasa water treatment dapat dilakukan oleh Tanindo yang merupakan perusahaan pengolahan air bersih, air minum, serta air limbah dengan didukung tenaga ahli yang profesional.
Setiap pengolahan air ataupun limbah, Tanindo menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang berkaitan dengan Standar SNI, BPOM, AMDAL, KAN, MUI, dan ISO.