Dewatering atau pengendalian air merupakan tahapan penting dalam proses pengolahan air limbah yang berbentuk lumpur. Selain itu, metode ini juga memiliki peranan besar dalam proses konstruksi bangunan. Ini karena dalam prosesnya, akan terjadi pemisahan material cair dan padat.
Proses ini memiliki manfaat untuk bisa membuat tanah dan area kerja menjadi lebih stabil selama konstruksi dan mempermudah dalam proses penyaringan air limbah. Selengkapnya tentang proses pengendalian air akan diuraikan pada artikel berikut.
Pengertian Dewatering
Dewatering atau juga sering disebut dengan pengendalian air atau pengendalian padatan, merupakan suatu metode yang melibatkan proses pemisahan cairan dari material padat seperti lumpur. Pada pengaplikasiannya, proses ini sering digunakan untuk membuang air hujan dan tanah, dari area galian sebelum konstruksi dimulai.
Fokus utama dari proses ini yaitu bagaimana caranya menambahkan kandungan padatan pada tanah dan mengurangi kandungan cair di dalamnya. Ada 3 metode utama yang sering digunakan dalam proses ini, yaitu metode open pumping, pre drainage, dan cut off.
Open pumping dilakukan dengan menyedot kelebihan air selama proses penggalian. Kemudian, pre drainage dilakukan dengan menguras muka air tanah sebelum proses penggalian. Sementara, cut off merupakan proses yang dilakukan dengan memotong aliran air, agar area menjadi kering dan mudah untuk digali.
Namun, proses ini tidak hanya dibutuhkan dalam bidang konstruksi, tetapi juga dalam bidang pengolahan air limbah. Pasalnya, pemisahan air dan lumpur akan lebih meringankan kinerja instalasi air limbah nantinya.
Manfaat Proses Dewatering
Berikut ini beberapa manfaat proses pengendalian air yang perlu Anda ketahui:
1. Menjaga Dimensi Kolam Penampung Limbah
Manfaat pertama dari adanya proses dewatering ini yaitu bisa menjaga dimensi kolam penampung limbah. Ini penting, mengingat kolam limbah yang biasanya rentan terhadap penumpukan sedimen.
Apabila proses pengendalian lumpur ini tidak dilakukan, maka bisa mengakibatkan kolam menjadi lebih kecil dari desain awal. Jika terus terjadi, kemungkinan besar bisa merusak kolam pengolahan air limbah.
2. Meningkatkan Stabilitas Tanah dan Area Kerja
Manfaat lainnya dari proses dewatering adalah membuat tanah menjadi lebih stabil, sehingga bisa mencegah tanah longsor dan kegagalan peralatan, akibat bogging. Selain itu, melakukan pengendalian air ini juga bisa memperkuat pondasi bangunan, sehingga tidak mudah roboh ketika terjadi pergerakan tanah dan sebagainya.
3. Keselamatan Pekerja
Selanjutnya, dewatering juga bermanfaat untuk menghindari bahaya selama proses kerja atau juga bisa dikatakan mampu menjamin lingkungan kerja aman untuk manajer lokasi dan kru.
Ini karena genangan air sangat beresiko sebagai tempat hidupnya berbagai organisme berbahaya untuk kesehatan manusia. Tidak hanya itu, proses ini juga bisa membantu mengurangi resiko cedera di tempat kerja, karena terpeleset atau jatuh.
4. Mengurangi Penundaan yang Tidak Perlu
Proses dewatering juga bermanfaat untuk mengurangi penundaan yang tidak perlu atau menjaga proyek konstruksi tetap berjalan sesuai jadwal. Maksudnya yaitu bisa mengurangi resiko banjir akibat hujan yang terus menerus, yang sering menjadi alasan utama penundaan proyek.
5. Lindungi Peralatan Berharga
Peralatan konstruksi dan bahan bangunan pastinya tidak murah. Adanya kelembaban berlebih, seringkali menyebabkan kerusakan pada peralatan konstruksi, sehingga menyebabkan Anda merugi.
Nah, adanya dewatering bisa membantu dalam mengurangi tingkat kelembaban tanah. Jadi, tidak akan ada lagi istilah penundaan proyek atau biaya habis, karena kerusakan alat akibat dari kelembaban yang tinggi.
6. Menjaga Lingkungan Sekitar
Genangan air biasanya menyebabkan erosi dan meningkatkan resiko longsor. Selain itu, genangan air sering mengakumulasi kotoran dan racun yang membahayakan manusia. Contohnya, sebagai tempat hidup nyamuk pembawa virus mematikan, seperti West Nile.
Nah, dengan adanya dewatering bisa menghilangkan racun dan sumber penyakit yang terkandung di genangan air. Selain itu, proses ini juga bisa membuat tanah tetap kering, sehingga bisa mencegah erosi dan tanah longsor.
7. Memudahkan Pemindahan Menuju Disposal Area
Di dalam keadaan cair dan lembek, lumpur pastinya akan sulit untuk dipindahkan dari satu area ke area lainnya. Oleh sebab itu, proses pengendalian air ini hadir untuk mengurangi kandungan air dalam lumpur dan membuatnya lebih mudah untuk dipindahkan apabila diperlukan.
8. Menjaga dan Meningkatkan Performa Unit Utilitas WTP
Di dalam Water Treatment Plant (WTP), keberadaan TSS, BOD, dan COD yang tinggi bisa mengganggu efektifitas proses pengolahan air limbah, sehingga perlu dikurangi. Nah, dewatering hadir membantu meringankan kerja WTP, dengan mengambil ketiga zat tersebut, melalui pemisahan air dan lumpur.
9. Menurunkan Operasional Cost
Di dalam instalasi pengolahan air limbah, ongkos untuk membuang sludge ke penampungan limbah memakan biaya yang cukup mahal. Maka, proses dewatering hadir untuk membantu mengurangi operational cost, dengan menghasilkan lumpur yang hanya mengandung air, sehingga mudah untuk diolah.
Sudah Tahu Manfaat Dewatering?
Setelah mengetahui apa itu dewatering dan manfaatnya, selanjutnya bisa putuskan sendiri untuk menggunakan metode ini atau tidak. Namun, jika ingin proses pengolahan air limbah dan konstruksi bangunan lebih maksimal, maka sebaiknya menggunakan sistem ini.
Akan lebih baik lagi, jika dalam proses pengolahan air limbah Anda menggunakan peralatan yang tepat. Didalam hal ini, Tanindo hadir sebagai penyedia jasa IPAL berpengalaman, dengan peralatan canggih dan lengkap, yang bisa membantu Anda dalam mengolah air limbah lebih mudah dan tepat.
Selain itu, dengan menggunakan jasa Tanindo, Anda juga berkontribusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang sering membahayakan kehidupan. Informasi selengkapnya bisa kunjungi website Tanindo!