Pernahkah Anda melihat endapan putih yang banyak pada air minum di rumah? Endapan putih ini menandakan bahwa air yang Anda konsumsi mengandung zat kapur atau kalsium. Air yang mengandung kapur ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara terus-menerus.
Selain masalah kesehatan, kandungan kapur yang mengendap juga bisa membentuk kerak pada permukaan benda atau peralatan rumah tangga, seperti piring dan gelas. Kira-kira apa saja ciri-ciri dan pengaruh kandungan kapur yang tinggi dalam air minum? Simak artikel ini sampai selesai untuk menemukan penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Zat Kapur?
Kapur atau kalsium adalah zat yang dibutuhkan untuk perkembangan tubuh, terutama dalam proses pembangunan struktur tulang dan gigi. Ketika seseorang kekurangan zat kapur, maka sebagian besar fungsi tubuhnya akan terganggu. Selain itu, kapur juga berfungsi untuk menggerakkan otot dan sebagai neurotransmitter.
Umumnya, Anda bisa memperoleh kalsium dari berbagai makanan secara alami, seperti sayuran hijau, ikan tuna, ikan salmon, dan sarden. Beberapa produk olahan seperti keju, susu, dan yogurt juga dikenal mengandung banyak kalsium yang baik untuk tubuh.
Begitupun air yang ternyata juga mengandung zat kapur. Ini karena air mengandung zat-zat mineral yang berasal dari tanah dan bebatuan. Mineral yang terkandung dalam air ini disebut zat padat terlarut atau Total Dissolve Solid (TDS). Apabila kandungan kapur melebihi batas maksimum kadar TDS, maka akan membahayakan kesehatan.
Ciri-Ciri Air yang Mengandung Zat Kapur
Air yang mengandung kapur biasanya memiliki ciri khas tertentu. Berikut beberapa ciri-ciri yang bisa Anda identifikasi untuk menentukan kesadahan air:
1. Terdapat Lapisan Licin
Pernahkah Anda merasakan adanya lapisan licin pada kulit setelah mencuci tangan dengan air? Ini terjadi karena terdapat reaksi sabun dengan ion kalsium dalam air sehingga membentuk buih sabun. Apabila tangan masih licin, Anda perlu membilas kembali selama beberapa saat sampai tidak ada lapisan licin yang terasa di tangan.
2. Warna Air Berkabut
Ciri lain dari air yang mengandung zat kapur tinggi adalah air berwarna putih seperti kabut. Artinya, air ini tidak berwarna bening ataupun transparan.
3. Terdapat Noda pada Pakaian
Ketika Anda mencuci pakaian dengan air yang mengandung kapur biasanya akan muncul noda mineral di pakaian. Air kapur ini dapat menyebabkan pakaian menjadi lebih cepat rusak karena endapan mineral yang menetap di serat kain.
4. Noda Putih di Peralatan Rumah Tangga
Pernahkah Anda melihat bintik-bintik putih di piring atau gelas? Bintik-bintik ini muncul karena Anda menggunakan air kapur saat mencucinya. Air kapur mengandung deposit kalsium karbonat yang kemudian mengendap pada permukaan peralatan tersebut.
5. Tekanan Air Pompa Menurun
Endapan mineral yang terbentuk di dalam pipa air juga dapat menyebabkan penyempitan diameter interior pipa. Apabila pipa tersumbat, maka terjadi penurunan tekanan air dan aliran air yang keluar pun berkurang.
Pengaruh Zat Kapur pada Air Minum
Batas kandungan kalsium dalam air minum menurut peraturan Kementerian Kesehatan Indonesia adalah 500 miligram per liter (mg/l). Apabila melebihi batas maksimum ini, maka berpotensi membahayakan kesehatan tubuh. Nah, berikut ini beberapa pengaruh zat kapur di dalam air minum:
1. Terbentuknya Batu Ginjal
Kalsium karbonat adalah zat utama yang terdapat dalam kapur. Komponen ini dapat mengendap, kemudian lama kelamaan akan membentuk batu ginjal. Ketika mengidap batu ginjal, ini akan memicu rasa sakit yang luar biasa dan membuat Anda kesulitan untuk buang air kecil datu bahkan terjadi infeksi pada saluran kemih.
2. Gangguan Pencernaan
Dampak lain yang bisa Anda rasakan apabila terus-menerus mengonsumsi air dengan kandungan kapur yang tinggi adalah gangguan sistem pencernaan. Pasalnya, zat kapur ini dapat bereaksi dengan asam lambung di tubuh.
Ketika keduanya telah bereaksi, maka akan terjadi penumpukan gas dan membuat perut menjadi kembung. Kondisi ini tentu dapat memicu berbagai gangguan pada lambung, misalnya maag.
3. Gangguan pada Kulit dan Rambut
Selain gangguan pencernaan, mengonsumsi air minum yang tinggi zat kapur juga bisa menimbulkan gangguan pada kulit dan rambut. Adapun tanda paling umum yang bisa Anda ketahui, yaitu kulit menjadi kering dan bersisik.
Sebagian reaksi lainnya, yaitu mengalami ruam pada kulit. Sementara rambut Anda akan berubah menjadi lebih kusam dan kering. Parahnya, rambut Anda juga bisa semakin rapuh dan mudah rontok dalam jangka panjang.
4. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
Gangguan lebih serius dapat terjadi pada sistem peredaran darah apabila Anda mengonsumsi terlalu banyak air minum yang mengandung kapur. Pasalnya, kandungan kalsium karbonat dapat mengendap di dinding pembuluh darah.
Apabila ini terjadi terus-menerus, maka akan menyebabkan penyumbatan pembuluh daran dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan stroke. Karena itu, perhatikan kondisi air minum sebelum mengonsumsinya!
Ingin Mengelola Air Minum yang Bebas Zat Kapur?
Menjaga kualitas air minum sangatlah penting demi kesehatan tubuh. Anda perlu melakukan pengolahan air kapur untuk memperbaiki kualitas air di rumah. Kini, ada banyak teknologi canggih yang teruji secara klinis dan mampu menghasilkan kualitas air minum yang lebih baik.
Salah satu solusi efektif untuk mengurangi kadar kapur dalam air minum adalah dengan memasang filter air. Filter air ini akan menyaring dan menghilangkan berbagai zat berbahaya atau kontaminan dalam air minum. Selain itu, Anda juga bisa memakai jasa water treatment untuk menjaga kualitas air minum.
Tertarik mencobanya? Tanindo menawarkan jasa water treatment dengan kualifikasi sesuai standar pengolahan air di Indonesia. Tenaga kerja yang terlibat pun telah bersertifikasi dan expert di bidangnya. Jangan ragukan lagi! Segera hubungi kotak Tanindo untuk berkonsultasi lebih lanjut terkait pengolahan air minum bebas kapur.