Air limbah harus diolah terlebih dahulu di mesin IPAL sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan. Ada beberapa parameter yang menentukan air limbah tersebut boleh dibuang ke lingkungan atau tidak.
Berikut uraian lengkap standar baku mutu air limbah yang aman untuk Anda buang ke lingkungan.
Standar Baku Mutu Air Limbah
Adapun parameter baku mutu air limbah dalam proses pengolahan limbah yang aman untuk Anda buang adalah:
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Parameter baku mutu air limbah yang pertama ini berupa jumlah oksigen terlarut yang mikroorganisme butuhkan untuk mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik. Ini penting untuk Anda ukur, karena saat air membawa polutan berbentuk organik seperti sisa makanan, maka akan terjadi pembusukan di dalam air.
Pembusukan ini tentu saja sangat merugikan, sehingga perlu diuraikan oleh mikroorganisme dengan bantuan oksigen untuk kehidupannya. Kebutuhan oksigen inilah yang akan Anda ukur nantinya dalam bentuk BOD.
Adapun semakin tinggi tingkat BOD dalam limbah air, maka semakin besar juga kadar oksigen yang berkurang dalam air. Adapun standar ambang batas maksimum untuk BOD dalam air limbah berdasarkan Permen LHK No.68 tahun 2016, yaitu sebesar 30 mg/L.
2. COD (Chemical Oxygen Demand)
Istilah COD ini, hampir sama dengan BOD, yaitu melalui proses dekomposisi. Bedanya, pada COD melibatkan senyawa kimia yang terkandung di dalam air. Proses ini melibatkan penggabungan senyawa kimia tertentu dengan oksigen, sehingga disebut dengan oksidasi.
Kadar Chemical Oxygen Demand yang tinggi tentu saja sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan terjadinya penurunan kadar oksigen. Adapun standar baku mutu air limbah untuk COD pada limbah cair berdasarkan Permen LHK No.68 tahun 2016, yaitu 100 mg/L.
3. Tingkat Keasaman atau pH
pH merupakan ukuran dari konsentrasi ion hidrogen pada larutan akuatik, yang mana biasanya bersifat basa, netral, atau asam. Nilai pH yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, tidak baik untuk lingkungan, karena bersifat bahaya dan merusak.
Air dengan tingkat keasaman yang terlampau tinggi bisa bersifat korosif, atau bahkan bisa menimbulkan iritasi untuk kulit manusia dan bahkan menjadi racun untuk biota air tertentu. Selain itu, air yang terlalu basa juga sangat bahaya untuk Anda konsumsi, karena bisa menyebabkan alkalosis metabolik.
Bahkan, hal terburuk yang bisa terjadi jika Anda mengkonsumsi air dengan kondisi terlalu asam atau basa, yaitu bisa merusak organ tubuh.
Adapun berdasarkan Permen LHK No. 68 tahun 2016, ambang batas nilai pH air yang aman untuk limbah cair adalah 6 hingga 9.
4. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak merupakan salah satu kandungan limbah cair dan bersifat tidak larut dengan baik pada air. Untuk itulah, Anda bisa melihat dengan mudah kandungan minyak di bagian permukaan air.
Volume kandungan minyak yang terlalu besar, bisa menutupi perairan, sehingga dapat mengganggu proses fotosintesis tanaman air. Seperti yang kita ketahui sendiri, bahwa proses fotosintesis merupakan bagian penting untuk menghasilkan oksigen di perairan.
Untuk itulah, tidak heran jika kedua kandungan ini termasuk parameter air limbah. Adapun standar baku mutu air limbah untuk minyak dan lemak berdasarkan Permen LHK No. 68 tahun 2016 adalah 5 mg/L.
5. Amonia
Amonia sendiri adalah jenis nitrogen yang paling sering kita temukan dalam limbah cair. Kandungan amonia bisa menjadi baik, jika diuraikan oleh bakteri menjadi nitrogen. Nitrogen sendiri adalah zat yang tanaman butuhkan untuk proses pertumbuhannya.
Namun, jika itu masih dalam bentuk amonia dan jumlahnya tinggi, maka bisa menyebabkan racun untuk tanaman. Untuk itulah, kadarnya tidak boleh melebihi standar baku mutu yang telah ditentukan. Adapun menurut Permen LHK No. 68 tahun 2016, nilai baku mutu amonia pada air limbah sebesar 10 mg/L.
6. TSS (Total Suspended Solids)
Total Suspended Solids (TSS) merupakan material halus di dalam air yang mengandung bahan organik, mikroorganisme, limbah industri, hingga limbah rumah tangga. Kandungan TSS sendiri bisa Anda ketahui beratnya setelah Anda saring dengan kertas filter ukuran 0.042 mm.
Dengan mengetahui kandungan TSS pada limbah cair, maka Anda bisa tahu tingkat kekeruhan dari air tersebut. Kekeruhan yang tinggi bisa menghalangi cahaya matahari masuk ke perairan dan tentunya bisa mengganggu biota perairan, terutama tumbuhan yang mana menggunakan cahaya untuk fotosintesis.
Untuk itulah, sangat disarankan agar nilai TSS pada air limbah tidak melebihi nilai standar yang telah ditentukan. Adapun standar baku mutu air limbah untuk TSS adalah 30 mg/L.
7. Kandungan Coliform
Coliform sendiri adalah bakteri yang hidup di daerah dengan kadar polutan tinggi. Dengan kata lain, jika Anda mengetahui kadar bakteri ini, maka Anda bisa mengetahui tingkat polusi di tempat tersebut.
Atau dengan kata lain, populasi jenis bakteri ini berbanding lurus dengan tingkat pencemaran yang terjadi, yang mana jika kandungan coliform tinggi, maka tingkat pencemaran di daerah tersebut tinggi. Adapun batas maksimal toleransi nilai coliform pada air limbah adalah 3000 jumlah/100 mL.
Sudah Tahu Standar Baku Mutu Air Limbah?
Standar baku mutu air limbah yang aman sangat penting untuk Anda ketahui, mengingat efek dari limbah yang sangat buruk untuk perairan. Untuk itulah, setelah mengetahui standar baku tersebut, Anda bisa langsung menyesuaikannya dengan air limbah Anda sebelum dibuang.
Anda juga bisa menggunakan jasa IPAL dari Tanindo yang bisa membantu Anda dalam mengolah air limbah lebih praktis, agar aman untuk digunakan. Selain itu, jasa Instalasi Pengolahan Air Limbah Tanindo juga telah diakui sebagai jasa pengolah air limbah terbaik, jadi tidak diragukan lagi.
Selain itu, Tanindo telah berhasil mengerjakan berbagai proyek pengolahan dan penjernihan air dari Sabang hingga ke Merauke dengan skala project dari yang kecil sampai yang terbesar. Hubungi kontak Tanindo sekarang dan berdiskusi dengan salah satu tim profesional Tanindo.