Clarifier Lamella merupakan salah satu teknologi pengelolaan air limbah yang digunakan oleh banyak industri hari ini, mulai dari pertambangan, rumah sakit, hingga finishing logam. Teknologi ini dapat membantu memisahkan material berbahaya dari air, sehingga air dapat dibuang atau dimanfaatkan kembali dengan aman.
Pada pembahasan kali ini, kami akan mengajak Anda berkenalan lebih dekat dengan teknologi pengelolaan air bersih yang satu ini, mulai dari cara kerjanya hingga keuntungan yang ditawarkannya. Langsung saja, simak informasi lengkapnya di ulasan yang telah kami rangkum di bawah ini!
Apa Itu Clarifier Lamella?
Clarifier Lamella adalah mesin pengolahan air sungai dan limbah berteknologi tinggi yang digunakan di banyak industri yang menghasilkan air limbah, mulai dari rumah sakit, pertambangan, finishing logam, dan lainnya.
Mesin ini menggunakan sejumlah pelat logam atau PVC (Lamella Plates) yang tersusun sebagai clarifier (penjernih), guna memisahkan partikel dari air limbah. Di bidang industri sendiri, mesin atau teknologi ini juga akrab dengan sebutan “sistem Lamella”.
Cara Kerja Clarifier Lamella
Bicara mengenai proses atau cara kerja dari teknologi pengelolaan air sungai dan limbah ini, sistem Lamella memiliki cara kerja yang cukup kompleks, yang terdapat banyak proses untuk menghasilkan output air bersih. Adapun sejumlah proses tersebut meliputi:
1. Penampungan Awal
Proses pertama dalam pengelolaan air limbah menggunakan Clarifier Lamella adalah penampungan awal. Dalam proses ini, air limbah atau air sungai akan dialirkan ke sebuah tempat penampungan.
Di dalam tempat penampungan ini, kotoran kasar akan melalui proses penyaringan menggunakan screen filter dan grease trap. Filter ini akan memisahkan kotoran kasar dan minyak yang terdapat di dalam air.
Untuk membuat proses selanjutnya menjadi lebih maksimal, di dalam penampungan utama juga terdapat proses lainnya, seperti Neutralizing PH, koagulation dan floakulation, dan lainnya.
2. Injeksi Bahan Kimia Koagulan dan Flokulan
Setelah melalui penampungan awal, air yang telah mendapatkan proses penyaringan minyak dan kotoran kasar akan dipompa ke pengelolaan clarifier. Di tahapan ini, terdapat proses penambahan bahan kimia ke dalam air.
Proses penambahan bahan kimia ini bertujuan untuk membuat proses pengendapan dapat lebih maksimal. Adapun bahan kimia yang diinjeksi adalah bahan kimia untuk proses koagulan dan Flokulan.
3. Pengadukan Bahan Kimia dengan Air
Saat proses koagulasi, bahan kimia koagulasi akan di injeksi ke dalam wadah dengan takaran 60-200 ppm. Selanjutnya, mesin akan melakukan pengadukan cepat menggunakan Static Mixer atau Agitator.
Proses selanjutnya adalah proses Flokulasi dengan penambahan bahan kimia berupa zat polimer ke dalam wadah dengan dosis 2-10 ppm. Berbeda dengan proses koagulasi, pada proses ini, proses pengadukan berjalan lambat.
4. Proses Reaksi Kimia
Pada saat air telah melakukan kontak dengan zat kimia, maka terdapat waktu tunggu, hingga proses kimia antara air dan bahan kimia terjadi. Dalam dunia industri, waktu tunggu ini juga familiar dengan istilah “waktu tinggal”.
Dalam hal ini, penentuan waktu tinggal harus sangat tepat. Pasalnya, jika waktu tinggal ini terlalu singkat, maka proses sedimentasi di dalam air tidak dapat maksimal. Sebaliknya, jika waktu tinggal ini terlalu lama, maka hal ini akan dapat mengurangi efisiensi pekerjaan dan pemborosan waktu serta biaya.
5. Proses Sedimentasi
Pada proses sedimentasi, Clarifier Lamella akan memanfaatkan sekat berbentuk Lamella untuk dapat menghasilkan gaya tekan untuk menjatuhkan flok atau padatan partikel besar di dalam air ke tangki sedimentasi. Sedangkan air bersih akan mengalir ke atas, yaitu ke saluran air bersih.
6. Proses Pembuangan Lumpur
Akumulasi padatan partikel besar (flok) dari hasil proses sedimentasi sebelumnya harus mendapatkan kontrol secara berkala, guna memastikan flok tidak ikut terbawa ke saluran air bersih. Dalam hal ini, operator harus melakukan blow down atau pengurasan flok secara berkala, baik secara manual maupun otomatis.
Pembersihan flok secara manual sendiri dapat dilakukan dengan membuat Valve pembuangan menggunakan Ball Valve. Selanjutnya, operator hanya perlu melakukan pembukaan Valve secara periodik per 1-4 jam sekali.
Sedangkan untuk proses pengurasan Flok secara otomatis dapat dilakukan dengan memberikan valve automatic yang berbasis timer atau Smart Relay.
7. Proses Filtrasi dengan Filter Multimedia
Setelah air melewati proses sedimentasi, output air yang keluar dari saluran telah memiliki tingkat kejernihan baik. Namun, terkadang masih terdapat beberapa kotoran kecil yang masih terbawa di dalam air.
Untuk memaksimalkan kejernihan air, maka air tersebut akan kembali melewati proses filtrasi menggunakan multimedia filter, yaitu Sand Filter dan Carbon Filter.
8. Proses Sterilisasi
Proses terakhir dari pengelolaan air limbah menggunakan sistem Lamella adalah sterilisasi. Sterilisasi ini bertujuan untuk membuat air memenuhi standar kelayakan untuk digunakan lebih lanjut.
Lebih jelasnya, proses sterilisasi ini bertujuan mencegah bakteri untuk berkembang di dalam air. Adapun proses sterilisasi ini menggunakan Chlorine (Cl), Chlorine Dioxide (CLO2), Ozone (03) dan Ultraviolet.
Keuntungan Menggunakan Clarifier Lamella
Jika membandingkan dengan teknologi air bersih lainnya, sistem Lamella termasuk produk yang menawarkan banyak keunggulan dari sisi output dan juga efisiensinya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa keunggulan yang kami maksud sebelumnya:
A. Menghasilkan Output Berupa Air yang Higienis
Salah satu keunggulan dari sistem Lamella adalah menghasilkan air yang bersih dan higienis. Dengan sejumlah proses penyaringan, output air yang mesin ini hasilkan telah terjamin kebersihannya dan bebas dari partikel berbahaya. Sehingga, air ini dapat industri buang dengan aman ke ekosistem ataupun manfaatkan kembali.
B. Pengoperasian Mudah dan Efisien
Sama dengan kebanyakan teknologi pengelolaan air lainnya, sistem Lamella membutuhkan pengoperasian manual dari manusia. Namun, sistem pengoperasian mesin ini sendiri termasuk sangat mudah dan sederhana.
Oleh karena itu, teknisi atau operator mesin ini tidak membutuhkan waktu lama untuk menguasai keseluruhan pengoperasiannya. Keunggulan ini sekaligus mempertegas bahwa penggunaan sistem Lamella untuk pengelolaan air limbah terbilang jauh lebih efisien.
C. Hemat Ruang
Clarifier Lamella memiliki bentuk ukuran mesin yang termasuk kecil. Sehingga, industri yang menggunakannya tidak perlu menyiapkan ruang besar untuk menampung mesin ini. Selain itu, proses instalasi sistem Lamella ini pun juga mudah.
Kedua keunggulan tersebut membuat sistem Lamella ini menjadi pilihan teknologi pengelolaan air limbah terbaik untuk berbagai skala industri, khususnya industri kecil.
Telah Lebih Memahami Tentang Clarifier Lamella?
Singkatnya, Clarifier Lamella adalah sebuah mesin ipal yang dapat mengelola air limbah secara kimia, fisika, maupun biologis menjadi air bersih yang aman untuk industri gunakan kembali atau buang ke ekosistem.
Teknologi pengolahan air bersih ini umumnya digunakan banyak industri yang menghasilkan output berupa air limbah, seperti pertambangan, industri kertas, dan industri finishing logam.
Mesin ini bekerja dengan proses yang cukup kompleks, mulai dari proses penampungan, injeksi Koagulan dan Flokulan, pengadukan, sedimentasi, dan beberapa proses lainnya.