Dalam proses penyaringan air baku, cara kerja regenerasi resin kation dan anion adalah hal yang sangat penting untuk Anda ketahui. Proses tersebut merupakan suatu cara terbaik untuk meremajakan kembali media filter dalam pengolahan air bersih.
Apalagi seiring berjalannya waktu, kemampuan resin akan terus menurun karena jenuh dengan ion-ion yang telah diserap. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari langkah-langkah rinci untuk melakukan regenerasi resin kation dan anion.
Pengertian Regenerasi Resin
Secara umum, proses regenerasi resin kation dan anion adalah suatu cara untuk meremajakan kembali media filter karena sudah mencapai titik jenuh, sehingga bisa Anda gunakan kembali untuk proses penyaringan berikutnya.
Regenerasi adalah langkah penting untuk mengembalikan daya serap resin dan menjaga efisiensi proses pemurnian air. Adapun untuk media regenerasi yang dapat Anda gunakan akan bergantung dari tipe resin dan aplikasinya.
Jenis Resin
Sebelum membahas cara kerja regenerasi resin kation dan anion, sebaiknya Anda ketahui dulu jenis-jenis resin. Umumnya, resin penukar ion terdiri dari dua jenis, yaitu kation dan anion. Perbedaan mendasarnya hanya pada jenis muatannya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini pembagian resin anion dan kation yang perlu Anda pahami:
A. Resin Anion Kuat
Jenis resin ini biasanya berguna untuk proses demineralisasi atau menghilangkan karbon organik total pada alat filter.
Secara umum, resin ini cukup kuat untuk menghilangkan berbagai jenis asam kuat dan lemah yang ada. Sehingga, resin anion kuat cukup sering digunakan untuk proses penyaringan air.
B. Anion Basa Lemah
Resin jenis ini biasanya terpasang dengan anion basa kuat lantaran hanya bisa menghilangkan anion yang berikatan dengan asam kuat dan tidak akan bisa menghilangkan asam lemah.
Namun, resin ini bermanfaat untuk Anda yang ingin mengurangi asam yang lebih kuat dan membiarkan asam yang lemah.
C. Kation Asam Kuat
Jenis kation ini adalah salah satu jenis resin yang paling banyak digunakan karena sangat efektif untuk menghilangkan ion kekerasan seperti kalsium dan magnesium.
Tidak hanya itu, resin ini juga bermanfaat untuk menghapus barium dan radium pada air minum.
D. Kation Asam Lemah
Resin kation asam lemah berguna untuk demineralisasi dan delokalisasi serta menghilangkan kation yang berikatan dengan alkalinitas.
Tidak hanya itu, resin ini juga memiliki kecenderungan tahan terhadap oksidasi yang lebih tinggi serta efek mekanik, sehingga cocok untuk air yang mengandung oksidan.
Pada intinya, resin kation memiliki muatan positif, sedangkan yang anion bermuatan negatif. Karena perbedaan muatan inilah yang membuatnya bermanfaat untuk menghilangkan berbagai jenis kontaminan.
Cara Kerja Regenerasi Resin Anion dan Kation
Berikut ini langkah-langkah cara dalam regenerasi resin anion dan kation:
1. Persiapan dan Pembersihan Regenerasi
Langkah pertama dalam melakukan regenerasi resin anion dan kation yaitu menyiapkan atau membersihkan kontaminan yang terikat pada resin tersebut.
Proses pembersihan ini sangatlah penting agar sistem kerja resin anion dan kation bisa lebih maksimal nantinya.
2. Regenerasi Resin Penukar Kation dan Anion
Pada dasarnya, proses regenerasi bertujuan untuk mengaktifkan gugus fungsional resin penukar ion. Proses pengaktifan ini bermanfaat untuk mengambil atau mengikat ion pengotor yang ada di air baku.
Cara regenerasi resin kation dan anion yaitu dengan mengalirkan bahan kimia yang ada ke dalam resin penukar ion. Biasanya pada satu sistem alat peremajaan ini akan ada beberapa jalur yang masing-masing terdiri atas resin penukar kation, mixbed resin, dan resin penukar anion.
Untuk pola pengoperasiannya sendiri yaitu jika salah satu jalur Anda operasikan, maka jalur yang lain akan bersiap-siap untuk melakukan operasi selanjutnya.
Selain itu, proses regenerasi juga meliputi proses pengaliran larutan regenerasi dengan arah berlawanan dengan arah aliran pada saat proses produksi.
Urutan tahap regenerasi lebih lengkapnya yaitu memasukkan regeneran terlebih dahulu. Selanjutnya Anda bisa melakukan slow rinse untuk mendorong regeneran ke media resin.
Tidak hanya itu, sebaiknya Anda juga melakukan fast rinse (pembilasan) yang bertujuan untuk menghilangkan sisa regeneran dari resin dan ion yang tidak diinginkan melalui saluran pembuangannya. Proses pembilasan ini biasanya terjadi dengan aliran ke bawah menggunakan air bersih.
Selain itu, pada sistem regenerasi ini resin penukar kationnya menggunakan bahan kimia yaitu HCL dengan kecepatan aliran 120 liter per jam. Namun, tidak hanya HCl, tetapi juga ada proses pengaliran air bebas mineral dengan kecepatan aliran 850 liter per jam dalam waktu 15 menit.
Setelah itu, akan ada pembilasan dengan air bebas mineral dalam waktu 10 menit dan kecepatan 3,5 liter per jam. Pada sisi berbeda, resin penukar anion menggunakan bahan kimia NaOh dengan kecepatan aliran 75 liter per jam.
Dalam waktu yang sama air bebas mineral akan mengalir dengan kecepatan 850 liter per jam selama 20 menit. Jika sudah, tahap selanjutnya yaitu pembilasan kembali dengan air bebas mineral dalam waktu 15 menit dengan kecepatan aliran sekitar 4,5 liter per jam.
Untuk reaksi yang terjadi selama proses ini kurang lebihnya sebagai berikut:
A. Kolom resin kation
Ca- resin + 2HCl —> 2H-resin + CaCl2
B. Kolom resin anion
Cl- resin + NaOH —> OH-resin + NaCl
SiO3- resin + 2NaOH —> 2OH-resin+ Na2SiO3
Sudah Tahu Cara Kerja Regenerasi Resin Anion dan Kation?
Pada dasarnya, cara kerja regenerasi resin anion dan kation ini hampir sama, perbedaan mencoloknya pada larutan yang digunakan. Jika Anda membutuhkan informasi tentang regenerasi softener atau hal lainnya berkaitan dengan pengolahan air minum bisa coba konsultan pabrik air minum di Tanindo.
PT. Tanindo Anugerah Nusantara merupakan sebuah perusahaan jasa Water treatment Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan air bersih, air minum, dan air limbah, yang didukung oleh tenaga yang berpengalaman dan terlatih.
Tanindo telah mengerjakan berbagai proyek pengolahan dan penjernihan air dari Sabang hingga ke Merauke dengan skala project dari yang kecil sampai yang terbesar.
Tanindo juga dapat bertindak sebagai konsultan maupun kontraktor untuk banyak perusahaan air minum dalam kemasan ataupun isi ulang di berbagai wilayah Indonesia yang berupa pembuatan sistem air minum karyawan untuk pabrik-pabrik dengan jumlah karyawan skala menengah hingga padat karya (> 2000 karyawan).
Di dalam setiap pembuatan sistem pengolahan limbah maupun air, Tanindo menerapkan standar-standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintahan Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar SNI, BPOM, AMDAL, KAN, MUI dan ISO.
Tunggu apa lagi? hubungi kontak Tanindo sekarang!