Panduan Lengkap Cara Membuat Air Demineralisasi secara Efektif

Saat ini, kebutuhan air demineralisasi semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat dalam memenuhi batas wajar kebutuhan mineral tubuh. Walaupun cara membuat air demineralisasi sesungguhnya membutuhkan proses yang panjang dan sedikit rumit, karena mineral dalam air harus hilang sepenuhnya. 

Dalam artikel ini kita akan membahas pembuatan air demineralisasi beserta manfaatnya untuk kesehatan. Simak penjelasan berikut hingga selesai.

Apa itu Air Demineral?

Air demineral adalah air yang telah menjalani prosedur khusus, yaitu melalui proses deionisasi, distilasi, hingga reverse osmosis untuk menghilangkan kandungan mineral di dalamnya. 

Biasanya, air demineral memiliki nilai pH sekitar 5 – 7,5. Sebab, banyak senyawa dalam air tersebut yang dihilangkan karena proses pemanasan dan penguapan. Air demineral ini bisa didapat melalui pembuatan pabrik dengan skala besar dan pembuatan sendiri.

Dalam perindustrian, cara membuat air demineralisasi dapat tercapai melalui berbagai metode dan dengan menggunakan mesin air demineralisasi. Ada juga sistem Quality Control (QC) yang efektif, sehingga kebersihan air bisa mencapai tingkat kemurnian sekitar 99%.

Dengan tingkat kemurnian tersebut, hampir mustahil menemukan ion di dalamnya. Prosedur ini juga bisa terlaksana secara berulang kali untuk memastikan air bebas dari kontaminasi apapun.

Anda juga bisa menerapkan cara membuat air demineralisasi mandiri di rumah. Anda bisa menggunakan mesin khusus yang harganya lebih terjangkau. Proses demineralisasi air secara pribadi bisa menggunakan metode reverse osmosis dan deionisasi.

Manfaat Air Demineral

Berikut beberapa manfaat mengkonsumsi air demineral bagi kesehatan tubuh:

A. Meminimalkan Akumulasi Mineral Berlebihan

Air demineral membantu mengurangi risiko akumulasi mineral berlebihan dalam tubuh, terutama jika sumber air minum utama Anda mengandung mineral berlebihan seperti kalsium atau magnesium.

Hal ini dapat mengurangi risiko pembentukan batu ginjal dan masalah kesehatan lain yang terkait dengan penumpukan mineral.

B. Mengurangi Beban Ginjal

Demineralisasi air dapat mengurangi beban kerja ginjal karena ginjal tidak perlu mengeluarkan mineral berlebihan dari tubuh. Serta membantu menjaga kesehatan ginjal Anda dalam jangka panjang.

C. Peningkatan Rasa

Air demineral sering memiliki rasa yang lebih netral dan tidak memiliki rasa atau bau yang aneh, sehingga lebih enak diminum. Ini dapat membantu Anda minum lebih banyak air yang sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh yang baik.

D. Pemrosesan Makanan

Air demineral juga digunakan dalam industri makanan sebagai bahan dalam proses pemrosesan makanan. Sehingga membantu menjaga kualitas dan kesegaran makanan.

Cara Membuat Air Demineralisasi

Secara umum, air memiliki berbagai mineral dan kontaminan lain yang ada di dalamnya. Termasuk mineral Ca(HCO3)2, SiO2, Mg(HCO3)2, NaCl, dan CaSO4, kontaminan seperti bakteri, virus, dan partikel lain. Anda bisa menghilangkan semua unsur tersebut dengan mengikuti cara membuat air demineralisasi berikut ini:

1. Distilasi 

Proses pembuatan air demineral dengan metode distilasi melibatkan pemanasan air hingga mencapai titik didih. Ketika air mendidih, air akan menguap dan uap yang diciptakan kemudian akan melalui proses kondensasi menggunakan zat pendingin. 

Uap yang sudah terkondensasi kemudian akan dikumpulkan sebagai hasil akhir dan dikenal sebagai air suling atau distilled water. Sedangkan mineral atau garam yang terlarut tidak akan menguap dan akan tetap berada di air. 

Tetapi, satu kekurangan dari proses distilasi adalah potensi adanya kontaminan dengan titik didih lebih rendah dari air, misalnya alkohol, yang bisa ikut terdistilasi ke dalam air. Oleh karena itu, tahapan ini harus melewati persiapan awal untuk mengeliminasi kontaminan sebelum melanjutkan dengan proses berikutnya.

2. Resin Penukar Ion

Tahapan cara membuat air demineralisasi ini juga biasa disebut dengan ion exchange resin. Konsep dasar dari produksi air tanpa mineral menggunakan resin penukar ion adalah menggantikan ion positif (kation) dan ion negatif (anion) dalam air dengan ion H+ dan OH- pada resin.

Metode ini adalah metode yang banyak digunakan oleh berbagai industri dalam pembuatan air demineral. Pertukaran kation berlangsung di kolom cation exchanger, di mana ion-ion seperti Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan resin kation. 

Sementara itu, pertukaran ion-ion negatif seperti SO42- dan HCO3- dilakukan di kolom anion exchanger. Setelah melewati anion exchanger, air demineral sudah terbentuk. 

Biasanya, setelah air umpan dialirkan melalui penukar kation dan sebelum masuk ke penukar anion, akan dipasang sebuah kolom CO2 absorber. Tujuan dari CO2 absorber adalah untuk mengeliminasi gas CO2 (karbon dioksida), sehingga mengurangi jumlah anion resin yang diperlukan.

Pada tahap terakhir, sebuah alat bernama mixed bed exchanger atau polisher akan ditempatkan untuk meningkatkan efisiensi pertukaran ion, termasuk kation dan anion. Dalam mixed bed exchanger, resin kation dan anion bergabung dalam satu kolom yang sama.

3. Reverse Osmosis

Cara membuat air demineralisasi selanjutnya adalah dengan reverse osmosis (RO). Metode ini merupakan salah satu teknologi pemurnian air yang menggunakan membran semipermeabel. Membran ini berfungsi untuk memfilter mineral air dan akan menghasilkan air yang bebas mineral.

Cara kerja metode ini melibatkan peningkatan tekanan di sisi umpan. Kemudian, air akan melintasi membran dan mineral akan tertahan karena tidak bisa menembus membran tersebut. 

Teknik RO mampu mengeliminasi mayoritas senyawa kimia anorganik termasuk garam, logam, dan mineral. Selain itu, metode ini juga efektif dalam menghilangkan beberapa kontaminan berbahaya seperti arsenik, asbestos, atrazine (jenis herbisida/pestisida), fluoride, merkuri, nitrat, radium, dan jenis kontaminan lainnya.

4. Electrodeionization

Metode terakhir dalam cara membuat air demineralisasi adalah menggunakan teknologi electrodeionization atau EDI. Teknologi EDI adalah metode yang menggabungkan resin penukar ion, membran penukar ion, dan arus listrik. 

Dalam alat tersebut, Anda akan menemukan dua elektroda, yaitu katoda dan anoda. Selain itu, juga terdapat resin penukar ion yang merupakan kombinasi dari resin kation dan anion, serta dua tipe membran yang spesifik untuk kation dan anion, serta arus saluran listrik. 

Fungsi dari saluran tersebut adalah untuk menghasilkan produk air bebas mineral. Cara kerjanya adalah air masuk melalui saluran dan melewati resin penukar ion. Ion-ion kation dan anion yang terikat pada resin akan ditukar dengan ion H+ dan OH- yang dihasilkan dari molekul air saat dialiri arus listrik.

Kemudian, kation bergerak keluar menuju saluran concentrate melintasi membran kation. Pada sisi lain, anion bergerak keluar melewati membran anion ke saluran yang sama. Akhirnya, air bebas mineral pun akan keluar setelah kehilangan kation dan anionnya. 

Sedangkan jika menggunakan resin penukar ion, cara kerjanya adalah dengan mengganti ion positif (kation) dan ion negatif (anion) dalam air dengan ion H+ dan OH- yang ada pada resin.

Sudah Tahu Cara Membuat Air Demineralisasi yang Aman?

Seperti penjelasan di atas, cara membuat air demineralisasi memiliki proses yang rumit. Namun, jika Anda tetap ingin memproduksi air demineral secara mandiri, Anda tidak perlu khawatir karena Tanindo jual mesin demin yang bisa Anda gunakan di rumah.

PT. Tanindo Anugerah Nusantara merupakan sebuah perusahaan jasa Water treatment Indonesia yang bergerak di bidang pengolahan air bersih, air minum, dan air limbah, yang didukung oleh tenaga yang berpengalaman dan terlatih.

Dan hingga saat ini, Tanindo telah mengerjakan berbagai proyek pengolahan dan penjernihan air dari Sabang hingga ke Merauke dengan skala project dari yang kecil sampai yang terbesar.

Anda bisa menghubungi kontak Tanindo untuk berdiskusi dengan salah satu tim Tanindo dan dapatkan informasi penting lainnya.