Dosing pump atau pompa dosing merupakan salah satu bagian penting di dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dalam artikel ini, kita akan membahas membahas beberapa hal mengenai dosing pump.
Mulai dari apa itu dosing pump, komponen utama, hingga cara menggunakannya cara untuk mengelola air dan limbah dengan efektif.
Apa Itu Dosing Pump?
Dosing merupakan alat yang berperan untuk mentransfer liquid end berupa air biasa atau bahan kimia cair dengan dosis sesuai kebutuhan.
Sedangkan pump yang merupakan pompa dalam bahasa Indonesia, yaitu mesin yang berguna untuk memompa atau mengalirkan cairan dengan debit tertentu.
Jadi, dosing pump merupakan sebuah alat yang berguna untuk menginjeksi atau memompa zat kimia cair menuju air yang bergerak. Pompa dosing bisa mengalirkan zat kimia dengan metode yang berbeda. Biasanya, mesin tersebut akan menarik zat kimia dari tangki dan memompakannya dengan volume sesuai takaran.
Alat pemompa bahan kimia ini biasanya sudah memiliki fitur pengaturan untuk menentukan persentase dosis. Dengan begitu, Anda bisa mengatur debitnya sesuai dengan keperluan. Alat ini juga memiliki sebutan lain, yaitu metering pump.
Komponen Umum pada Pompa Dosing
Berikut adalah beberapa komponen utama yang selalu ada di dalam sebuah pompa dosing:
1. Tangki Bahan Kimia
Bagian ini juga memiliki nama lain, yaitu chemical tank. Fungsinya untuk menampung zat kimia cair yang telah diukur dosisnya.
2. Injector
Injector adalah katup satu arah yang akan memberikan tekanan ke dalam saluran air ketika pompa dosing mendorong sejumlah cairan kimia. Pompa ini akan otomatis berhenti bekerja ketika bahan kimia selesai mengalir.
3. Foot Valve
Sama seperti injector, foot valve juga merupakan katup satu arah. Bedanya, foot valve ini tersambung langsung dengan suction yang terdapat pada bagian internal mesin pompa. Foot valve harus berada di bagian bawah sehingga harus memiliki beban di bagian atasnya.
4. Liquid End
Komponen selanjutnya adalah liquid end yang ukurannya bervariasi. Umumnya terbuat dari bahan tahan terhadap cairan kimia, contohnya stainless steel atau plastik seperti Polyethylene (PE), Polyvinyl Chloride (PVC), maupun Poly De Fluoride (PVDF). Bagian mesin dosing ini juga memiliki garis hisap lengkap dengan keterangan dosis.
5. Controller
Controller atau control system menjadi bagian terakhir dari pompa dosing. Umumnya, controller ini berupa timer yang berperan untuk mengendalikan waktu pompa on dan off. Selain itu, control system juga berguna untuk memastikan bahwa pompa memiliki dosis yang akurat.
Cara Menggunakan Mesin Dosing Pump dalam Pengolahan Limbah Cair
Berikut adalah cara kerja metering pump untuk mencampurkan bahan kimia pada sistem pengolahan limbah cair industri.
A. Penentuan Dosis
Anda perlu melakukan perhitungan yang cermat untuk menentukan kebutuhan cairan kimia sebelum mulai menggunakan metering pump. Perhitungan ini mencakup banyak hal, mulai dari volume air limbah yang harus diolah, dan jenis bahan kimia.
Ada faktor lain yang berpengaruh terhadap penentuan dosis seperti kekeruhan, kandungan zat kimia pada air limbah, hingga tingkat keasaman atau pH.
B. Pengisian Cairan Kimia
Setelah penentuan dosis, berikutnya adalah pengisian cairan kimia ke botol dosis atau tangki yang berada di metering pump.
C. Pengaturan Dosis
Pompa dosing memiliki komponen khusus yang berguna untuk mengatur jumlah cairan kimia yang akan mengalir ke air limbah. Perhitungan yang telah dilakukan di awal akan menentukan pengaturan dosis ini.
D. Pengolahan Air Limbah
Saat air limbah mengalir melalui sistem pengolahan, metering pump akan bekerja otomatis sesuai dengan pengaturannya. Artinya, pompa dosing akan menginjeksikan cairan kimia ke dalam air limbah dalam jumlah dan debit yang tepat.
E. Kontrol dan Pengawasan
Sementara alatnya berjalan, operator melakukan pengawasan untuk memantau kinerja dari metering pump secara real time. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa dosis cairan kimia sesuai dengan kebutuhan. Apabila ada kesalahan, operator pun bisa langsung melakukan penyesuaian.
Pahami Cara Setting dan Hitung Pompa Dosing yang Benar!
Sebelum mulai mengoperasikan dosing/metering pump pada mesin IPAL, Anda perlu memahami bagaimana cara setting dan perhitungan yang benar, seperti:
1. Lakukan Jar Test
Lakukan jartest dengan memakai gelas ukur 1.000ml. Cairan kimia harus sudah diencerkan 10 hingga 100 kali, bergantung pada kebutuhan. Proses pertama ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bahan kimia serta menentukan dosis optimal untuk proses penjernihan air limbah.
2. Catat Dosis Bahan Kimia yang Dibutuhkan
Setelah melakukan jartest, Anda akan mendapatkan dosis bahan kimia. Sebagai contoh, hasil terbaiknya ada di angka 20 ppm. Catat angka tersebut karena dosis inilah yang akan digunakan untuk menginjeksi bahan kimia menggunakan metering pump.
3. Sesuaikan Debit Flow Rate Air
Ukur debit air limbah yang akan melewati proses pengolahan. Umumnya, jumlah cairan sudah diatur sesuai dengan desain instalasi pengolahan air limbah. Jika pompa memiliki memiliki debit yang terlalu besar, Anda bisa menguranginya dengan menambahkan aliran balik cairan kimia.
4. Catat Rumus Perhitungannya
Gunakan rumus V1 x N1 = V2 x N2 untuk menghitung dosis optimal. Berikut adalah keterangan untuk rumus tersebut.
- V1: volume air limbah yang telah diatur untuk masuk ke sistem IPAL (ml).
- N1: dosis cairan kimia sesuai hasil jartest (ppm).
- V2: volume cairan kimia yang diinjeksikan ke dalam sistem IPAL (ml).
- N2: konsentrasi yang dipakai dalam sistem IPAL (ppm).
Dalam contoh kali ini memakai larutan bahan kimia sebesar 0,1% yang ekuivalen dengan 1.000 ppm.
5. Ketahui Debit Chemical Dosing Pump
Sekarang Anda perlu mengetahui debit metering pump menggunakan rumus dan permisalan di bawah ini.
V2 = (V1 x N1) / N2
= (400 liter/jam x 20ppm) / (1000ppm)
= (8.000) / (1.000)
= 8 liter/jam
6. Atur Stroke Persentase Debit Chemical Sesuai Kapasitas
Contohnya mesin metering pump memiliki kapasitas 15 liter/jam sementara stroke-nya terdiri dari 0 hingga 100%. Artinya, stroke 100% perangkat tersebut mampu menghasilkan debit 15 liter/jam. Untuk menghasilkan debit 8 liter/jam sesuai hasil perhitungan di atas, maka memerlukan penyesuaian stroke berikut:
8 / 15 x 100% = 53%
Stroke metering pump bisa Anda atur di angka 53% untuk menghasilkan debit sesuai kebutuhan.
Sudah Memahami Pompa Dosing dan Cara Kerjanya?
Dalam sistem IPAL, dosing pump memiliki peran yang sangat penting, yaitu mengatur dosis bahan kimia untuk mengolah air limbah. Anda harus memahami cara perhitungan yang benar agar proses tersebut bisa berjalan secara optimal.