Teknologi Pengolahan Air Kapur Menjadi Air Minum Berkualitas

Air merupakan komponen utama dalam tubuh, sehingga kekurangan cairan dapat berakibat buruk untuk kesehatan. Anda harus memastikan kebutuhan minum selalu tercukupi. Namun, tidak semua air dapat Anda konsumsi, karena tak jarang beberapa mengandung basa berlebih atau merupakan air kapur. 

Air ini seringkali dapat kita temukan pada pedesaan maupun pegunungan yang memanfaatkan sumur sebagai sumber air mereka. Air inilah yang memiliki kandungan mineral tinggi karena bersinggungan langsung dengan batuan yang terdapat dalam lapisan tanah. Kenali ciri-cirinya disini!

Apa itu Air Kapur?

Air kapur merupakan air yang mengandung larutan kalsium hidroksida, umumnya berwarna agak keruh dan biasanya terdapat di daerah pegunungan. Jika Anda ingin menggunakannya untuk mandi, dapat diberi tawas terlebih dahulu agar kapur-kapur yang ada dalamnya dapat mengendap. 

Sedangkan jika ingin Anda gunakan sebagai air minum, air harus melalui pengolahan terlebih dahulu dengan menggunakan prosedur yang tepat. Karena menurut World Health Organization (WHO), cairan yang memiliki zat kapur tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan batu ginjal.  

Tidak hanya bagi tubuh, zat ini juga menimbulkan kerak pada alat memasak, menghambat proses pemanasan, dan lain-lain. Kerak tersebut biasanya berbentuk seperti kristal atau bubuk berwarna putih. 

Ciri-Ciri Air Kapur 

Air ini dapat Anda kenali dari segi warna, bau, dan rasanya. Agar mengetahui air di rumah Anda mengandung kapur atau tidak, maka berikut beberapa ciri air kapur yang perlu Anda perhatikan:

1. Bersifat Basa 

Ciri pertama adalah memiliki sifat basa. Derajat keasaman atau pH dalam air kapur yaitu diatas 8. Sedangkan normalnya pH air minum menurut Environmental Protection Agency (EPA) adalah 6,5 hingga 8,5. Untuk menurunkan kadar basa yang terkandung di dalamnya, air kapur perlu Anda olah. 

2. Kurang Menghasilkan Busa

Pernahkah Anda mencuci baju dengan detergen cukup banyak namun busa yang keluar sedikit? Itu tandanya air yang Anda gunakan mengandung kapur. Air ini juga menyebabkan pakaian yang berwarna putih lambat laun akan kusam dan agak kekuningan. 

Jika Anda gunakan untuk mencuci dalam jangka waktu panjang, air ini akan membuat boros detergen dan baju menjadi tidak awet. 

3. Menimbulkan Kerak 

Apabila Anda masak dalam panci akan menimbulkan kerak pada dinding-dinding panci. Kerak tersebut merupakan pengendapan zat kapur yang muncul saat proses pemanasan. 

4. Memiliki Rasa Pahit

Jika Anda konsumsi secara langsung ataupun diolah tetapi belum sesuai dengan standar pengolahan, maka air kapur akan memiliki rasa sedikit pahit. Oleh karena itu, jika Anda mengkonsumsi dalam jangka waktu pendek maupun panjang akan menimbulkan penyakit. 

5. Terasa Licin 

Jika Anda gunakan untuk mandi, air ini akan terasa sedikit licin ketika dibarengi dengan penggunaan sabun. Terkadang mandi juga tidak akan terasa segar

Cara Pengolahan Air Kapur

Untuk menghasilkan kualitas air minum sebagaimana standar kualitas yang telah ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan, yaitu tidak mengandung CaCo3 lebih dari 500ppm. Maka, Anda perlu mengolahnya kembali. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk mengolahnya:

A. Merebus dan Menyaring

Ini merupakan cara tradisional yang mungkin tidak asing bagi sebagian orang, apalagi di daerah pedesaan. Sebelum adanya isi ulang, cara ini umum digunakan oleh masyarakat untuk mengolah air sumur yang kemudian dikonsumsi. 

Untuk menghilangkan kandungan kapur, Anda dapat merebusnya hingga benar-benar mendidih. Kapur akan mengendap pada bagian bawah panci, setelah dingin Anda dapat menyaringnya. Agar hasilnya semakin bersih, Anda dapat memanfaatkan kapas untuk penyaringan. 

Selain itu, setelah merebus Anda dapat menyimpan air rebusannya terlebih dahulu dalam termos ataupun wadah lainnya. Sebelum nantinya air dapat Anda saring. 

B. Menggunakan Media Filtrasi 

Cara pengolahan air kapur kedua, yaitu dengan memanfaatkan media filtrasi. Media filter yang dapat Anda gunakan pun beragam, seperti dengan filter karbon aktif, zeolit, dan resin softener dan pasir silika. Karbon berperan sebagai bahan penyerap logam berat maupun zat-zat lain yang berbahaya. 

Sedangkan Resin softener dapat digunakan sebagai ion exchange yang dapat menyerap kadar kapur dalam air. dan pada proses penyaringan tersebut. dibutuhkan regenerasi secara rutin.

C. Reverse Osmosis (RO)

Selanjutnya adalah dengan menggunakan teknologi reverse osmosis yang merupakan teknologi dengan tujuan untuk menjernihkan air. Teknologi ini memanfaatkan 2 membran sebagai saluran masuk dan keluar air. Air akan masuk melalui membran dan hanya yang bersih saja yang akan keluar dari membran. 

Membran dalam reverse osmosis akan memisahkan air yang terkontaminasi dengan zat tersebut. Tak hanya zat kapur saja, bakteri yang terkandung di dalamnya juga dapat terpisah. Mesin ini memiliki 5 tahap filtrasi, yaitu 3 tahap sebelum filtrasi, reverse osmosis, dan pasca filtrasi.

Setelah melakukan proses filtrasi Anda juga bisa memanfaatkan sinar ultraviolet. Cara ini memang tidak bisa menghilangkan besi atau zat kapur dalam air. Namun, sinar UV sangat berguna untuk memastikan bahwa bakteri dan kuman di dalam air benar-benar hilang. 

Karena itu, umumnya sinar UV dapat Anda gunakan di akhir pengolahan untuk proses sterilisasi. Sehingga air benar-benar bebas dari kandungan yang berbahaya.

Sudah Mengetahui Cara Mengolah Air Kapur?

Sebenarnya, pengolahan air kapur memakai teknologi menghasilkan kualitas air yang lebih baik dan telah teruji daripada menggunakan cara tradisional. Tidak hanya kapur, pengolahan limbah juga bisa Anda lakukan. Karena itu, pengolahan limbah cair industri kebanyakan akan menggunakan mesin IPAL. 

Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL akan membuat air menjadi layak guna, bahkan bisa Anda konsumsi dengan aman. Jika ingin menggunakan mesin ini, Anda dapat memanfaatkan jasa dari Tanindo yang merupakan perusahaan pengolahan air. Sebab, Tanindo sudah memenuhi kualifikasi standar pengolahan air di Indonesia. 

Tak hanya itu, Tanindo telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dan tentunya dengan tenaga kerja yang telah bersertifikasi dan mahir di bidangnya. Jadi, kualitasnya tidak perlu Anda ragukan. Anda bisa menghubungi kontak Tanindo jika  ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan salah satu tim professional Tanindo. 

You cannot copy content of this page