
Dalam rencana pembuatan pabrik air minum kemasan, ruangan operasional dan proses produksi adalah salah satu kebutuhan yang penting. Untuk membuat ruangan ini dibutuhkan perencanaan desain yang tepat. Oleh sebab itu desain ruangan pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) juga dikatakan sebagai hal yang sangat penting. Apabila dalam perancangan terdapat kesalahan, baik itu denah atau tata ruang pabrik, maka dipastikan ijin SNI dan BPOM tidak akan diberikan.

Oleh sebab itu, perencanaan yang baik untuk denah ruangan sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua design yang dibuat telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk pabrik air minum kemasan. Untuk membuat design yang sesuai bisa juga melibatkan konsultan yang paham tentang ketentuan bangunan pabrik air minum untuk meminimalisir kesalahan.
Baca juga : Mau tahu berapa biaya investasi total sebuah pabrik? Berikut rincian nilainya!
Tidak hanya design ruangan saja yang harus diperhatikan, bahkan pengaturan tentang letaknya pun tidak kalah pentingnya. Pengaturan denah ruangan adalah proses pengaturan yang tepat untuk peletakan mesin-mesin ataupun peralatan yang lainnya. Pengaturan ini pun harus sesuai dengan ketentuan tata letak pabrik air minum kemasan. Sehingga nantinya peletakan mesin AMDK dapat direncanakan dengan baik.
Pengaturan denah ruangan atau desain, baik untuk proses pengolahan maupun proses produksi memerlukan perencanaan awal yang baik. Dengan mempunyai rancang bangunan yang sesuai, tentunya akan lebih mudah dalam memperhitungkan berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk bangunan tersebut.

Syarat dan Ketentuan Desain Ruangan Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)
Layaknya membangun sebuah rumah, membangun pabrik pun membutuhkan desain. Desain/tata ruang pabrik air kemasan harus sesuai dengan ketentuan SNI dan BPOM tentang ketentuan tata letak pabrik air minum kemasan. Perencanaan yang baik sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan yang berarti pada layout atau denah pabrik.
Karena harus sesuai dengan ketentuan SNI dan BPOM inilah umumnya akan dilakukan audit atau pemeriksaan kelayakan bangunan pabrik tersebut. Proses audit akan dilakukan oleh dinas terkait setelah pabrik selesai dibuat dan sudah dapat berproduksi. Setelah itu audit akan dilakukan pada tata letak atau desain ruangan pabrik AMDK yang menjadi standarisasi produk air minum, standard operation procedure (SOP) dan uji kualitas air produk.
Apabila terdapat salah satu item yang belum dipenuhi oleh perusahaan, maka pihak auditor akan memberikan waktu kepada perusahaan untuk melakukan perubahan dalam jangka waktu/ tenggang dalam beberapa minggu. Dalam jangka waktu tersebut, perusahaan harus dapat melakukan perubahan yang telah ditentukan untuk menghindari pendaftaran ulang.
Berikut adalah desain ruangan pabrik air minum yang sesuai dengan standar nasional Indonesia dan BPOM yang harus dipenuhi;
1. Gudang Bahan Baku
Sebuah pabrik air minum kemasan wajib memiliki ruangan yang akan dijadikan gudang bahan baku. Ruangan ini akan digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan baku, seperti kardus, botol, gelas, sedotan, sticker, gallon dan yang lainnya. Untuk persediaan bahan baku ini, perhitungan harus dilakukan dengan tepat agar proses produksi nantinya tidak sampai kehabisan bahan baku.
2. Gudang Bahan Jadi
Selain gudang bahan baku, gudang lain yang wajib ada adalah gudang bahan jadi. Gudang ini akan digunakan untuk menyimpan produk botol, gelas dan gallon yang telah selesai dipacking dan siap untuk didistribusikan kepada distributor atau pelanggan. Peletakan barang jadi pun tidak boleh dilakukan sembarangan, harus dilakukan dengan baik. Tentu saja agar proses pengangkutan dan penyimpanan dapat dilakukan dengan baik.
3. Ruang Pengisian
Ruangan selanjutnya yang umunya ada pada desain ruangan pabrik AMDK adalah ruang pengisian. Pada ruangan ini terdapat berbagai mesin filling botol, gelas dan gallon. Mesin yang digunakan dapat berupa mesin automatic atau mesin manual. Karena digunakan sebagai tempat pengisian air, maka ruangan ini harus steril dan bersih. Bebas dari debu atau partikel kecil yang dapat mengkontaminasi proses pengisian ke dalam wadah botol, gelas atau gallon.
4. Desain Ruangan Pabrik AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Untuk Sterilisasi
Dalam pabrik air minum juga harus ada ruang sterilisasi yang digunakan oleh operator untuk melakukan sterilisasi sebelum memasuki ruangan steril yang lainnya. Ruangan sterilisasi harus dirancang sedemikian rupa agar proses sterilisasi dapat dilakukan dengan maksimal. Untuk memasuki ruangan ini, baik itu operator atau yang lain harus dilakukan sterilisasi lebih dahulu untuk mencegah adanya bakteri, virus atau kontaminan yang lain masuk dan menyebar.
Baca juga : Sterilisasi menggunakan ozone 03 generator
Baca juga : Sterilisasi menggunakan ultraviolet
5. Ruang Laboratorium Fisika
Meskipun hanya air yang akan dikonsumsi, maka kualitas air harus selalu dipastikan terjaga. Untuk itu diperlukan proses quality control untuk produk yang akan dihasilkan. Proses quality ini biasanya dilakukan di laboratorium khusus. Pengujian parameter fisika dan kimia dalam laboratorium akan dilakukan secara berkala untuk memastikan kualitas produk selalu terjaga. Pengujian yang dilakukan mulai warna, bau, pH hingga dissolved solid.
Baca juga : Peralatan laboratorium apa saja yang diperlukan
6. Ruang Laboratorium Kimia
Dalam desain ruangan pabrik AMDK, ruangan ini harus ada. Karena tidak hanya untuk melakukan uji parameter secara fisika dan kimia, proses pengujian air minum kemasan juga dilakukan pada parameter mikro biologi. Gunanya adalah untuk melakukan pengecekan pada bakteri dan mikro organisme lainnya.
7. Desain Ruangan Pabrik Air Minum Kantor Untuk Staff

Pabrik air minum kemasan juga memiliki beberapa staff operasional untuk melakukan pencatatan segala aktivitas dan hasil produksi. Untuk itulah dibutuhkan ruangan tersendiri bagi para staff untuk melakukan segala pencatatan tersebut. Desain ruangan serta tata letaknya pun harus disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan.
8. Ruang Filtrasi/Proses
Pabrik air minum kemasan sudah pasti memiliki banyak mesin pengolahan. Mesin pengolahan yang ada seperti sand filter, carbon filter, mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, reverse osmosis, ultraviolet dan ozon generator. Beberapa alat filtrasi dan sterilisasi juga akan diletakkan di ruangan tersebut. Begitupula dengan tangki penampungan dan tangki hasil pengolahan dapat diletakkan pada ruangan tersebut. Filter yang digunakan sangat tergantung dengan sumber air yang akan diolah lebih lanjut.

9. Ruang Packing atau Ruang Pengemasan Produk
Ruangan selanjutnya yang harus didesain sesuai dengan standar SNI dan BPOM adalah ruang packing atau ruang pengemasan. Segala proses pengemasan produk yang berasal dari produk jadi dan pengemasan ke dalam kardus akan dilakukan di ruangan ini. Umumnya ruangan ini akan terkoneksi langsung pada ruangan filling.
Meskipun produk yang akan dimasukkan telah menjadi produk jadi dan air telah dikemas dalam botol, tetap saja ruangan ini harus steril dan bersih. Tidak semua orang bisa masuk ke ruangan ini apabila tidak ada keperluan penting. Tujuannya adalah agar tidak ada bakteri atau virus dari luar yang nantinya akan tertempel pada produk yang telah jadi. Jadi, quality control tidak hanya pada uji laborotorium dan filter saja. Pada saat proses packing pun quality control pun tetap diberlakukan.
Dalam pembangunan pabrik air minum dalam kemasan, desain ruangan dan tata letak sangatlah penting. PT Tanindo Anugerah Nusantara hadir dengan tim ahli yang mampu memberikan bimbingan dan panduan dalam perancangan desain yang sesuai dengan standar SNI dan BPOM. Dengan dukungan konsultan pabrik air minum kami, Anda akan memperoleh pengaturan ruangan yang tepat, memastikan segala proses produksi dan pengolahan berjalan sesuai ketentuan, sehingga pabrik dapat memenuhi syarat penerimaan ijin resmi dengan lancar.