Cara-cara mencegah kelangkaan air bersih

Cara-cara mencegah kelangkaan air bersih

Dengan kondisi air tanah dan air permukaan yang semakin tercemar dan semakin menipis, maka bukan tidak mungkin suatu saat nanti anak cucu kita akan semakin kesulitan untuk mendapatkan sumber mata air yang bersih yang layak untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hal itu dapat terjadi. Tentunya peran kita dimasa sekarang akan sangat penting bagi kelangsungan ketersediaan sumber air bagi anak cucu kita.

Hal –hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kelangkaan air

Mari kita mulai dari diri kita sendiri dalam rangka mencegah kelangkaan air untuk generasi dimasa depan.

1. Mengurangi pemakaian air yang tidak perlu atau secukupnya

Dengan mengurangi pemakaian air yang tidak diperlukan akan sangat membantu dalam program penghematan air. Di indonesia air merupakan salah satu kebutuhan yang masih sangat mudah didapat, terutama di daerah yang maju atau perkotaan. Oleh karena itu, kecenderungan kita untuk lebih boros dalam pemakaian air, Misalnya untuk mandi, cuci piring dan aktifitas lainnya.

2. Mendaur ulang setiap limbah cair yang dihasilkan

Limbah cair yang dihasilkan pada dasarnya dapat diolah kembali untuk digunakan, tapi metode kedua ini lebih kami titik beratkan terutama untuk pelaku industri yang dimana pemakaian air mereka sangat tinggi. Ada beberapa perusahaan kelas menengah yang kami temui, memiliki kebutuhan air hingga 500m3/hari atau 500.000 liter / hari. Coba bayangkan berapa banyak air yang akan disedot dari dalam tanah apabila mereka mengambil sumber air dari tanah. Peran pemerintah sangat besar dalam mengontrol pemakaian sumber air yang tepat, sehingga bumi kita dan kelangsungannya dapat terjaga.

Cara mencegah kelangkaan air bersih

3. Menghindari pemakaian air tanah

Air tanah merupakan air hasil resapan dari permukaan tanah dan mengisi rongga-rongga dalam tanah, proses resapan membutuhkan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan kecepatan kita mengkonsumsi air. Oleh karena itu jika hal tersebut dibiarkan terus menerus, maka akan terjadi penurunan permukaan tanah yang akan menyebabkan permukaan air laut yang lebih tinggi. Sehingga banjir akan lebih mudah terjadi terutama disaat air laut pasang.

4. Mengganti kran-kran air otomatis

Sering kali kesalahan yang sering terjadi pada setiap orang adalah membuka kran air atau mengisi penampungan air, tetapi lupa mematikan kran atau pompa tersebut. Hal tersebut merupakan pemborosan air yang dapat dicegah dengan menggunakan kran air yang otomatis tertutup atau menggunakan auto valve/water level pada tangki penampungan. Sehingga pada saat air tersebut penuh, maka secara otomatis pompa air akan berhenti bekerja. Dengan sistem otomatis tersebut, maka kita dapat melakukan pengiritan air secara significant.

5. Membuat sumur resapan air

Dengan kondisi dimana hampir semua permukaan tanah sudah dibuat menjadi bangunan, maka otomatis tanah serapan air semakin banyak berkurang, salah satu contoh adalah daerah wisata puncak jawa barat, dimana sudah banyak dibuat bangunan bangunan sehingga tanah penyerapan air sangat berkurang.  Dan yang menjadi efek domino adalah massa air setelah hujan akan turun ke bogor yang menyebabkan bogor menjadi kesulitan untuk menampung debit air yang ada. Dengan dibuatkannya sumur resapan air, maka otomatis air akan lebih mudah terserap kedalam tanah dan membantu proses kelangsungan penyediaan air dimasa depan

6. Membuat sistem penampungan tadah hujan

Dengan dibuatkannya penampungan tadah hujan, maka kita dapat secara maksimal menggunakan air yang ada. Karena air hujan apabila tidak ditampung, maka dia akan secara tidak langsung akan kembali ke air laut.

You cannot copy content of this page