Cara Kerja dari Lampu Ultraviolet
Sama halnya dengan jenis lampu yang lain, jenis lampu ultraviolet mempunyai prinsip kerja yang juga hampir serupa. Sinar UV diancarkan lewat lampu tersebut yang telah dilindungi kaca bening. Ada 2 macam lampu UV didalam keseluruhan perangkat sinar UV itu sendiri. Pertama, lampu dengan memancarkan sinar gelombang yang panjangnya dibawah 366 nm dan kemudian yang kedua dengan panjang gelombang sekitar 254 nm. Bila sinar yang diperlukan menyinari sebuah alat biasanya berada dalam rentang panjang gelombang sekitar 300nm, dengan begitu lampu pun menyala pada panjang gelombang sebesar 366 nm. tetapi yang biasa digunakan dalam Desinfeksi.
Lampu Ultraviolet memancarkan sinar radiasi yang akan digunakan untuk membunuh bakteri, hindari untuk melihat secara langsung lampu tersebut karena dapat mengakibatkan Radiasi atau radang terhadap mata. Pada lampu uv, terdapat slongsong yang digunakan untuk mencegah air masuk dan kontak langsung dengan lampu atau yang biasa di sebut Ultraviolet Sleeves.
Umumnya filter yang dipakai dengan sumber lampu UV-A, yang merupakan bagian terpisah pada tabung atau bola maupun sebagai komponen yang terpisah tentunya harus dijaga selalu dengan kondisi yang baik tanpa retakan. Misalnya saja radiasi dalam panjang gelombang yang berada di bawah rentangan 320 nm bisa begitu berbahaya. Hal tersebut harus dihindarkan dari kontak secara langsung untuk menghindari kulit terkena iritasi. Pastikan pengguna menggunakan kacamata dan lengan panjang pada saat lampu Ultraviolet tersebut hendak di cek atau dinyalakan.
Kelebihan dan Perbedaan Lampu UV Sebagai Desinfektan dengan jenis pembunuh bakteri lainnya.
Kelebihan dari lampu UV ini yaitu sangat efektif untuk mendeaktifasi bakteri, kista, jamur dan virus, lebih bersifat atau berkaitan dengan metode fisik daripada metode kimia, tak menghasilkan efek dan residu yang berbahaya terhadap lingkungan dan tak merubah rasa, tak memerlukan waktu lama, penggunannya tergolong lebih mudah dan tak memerlukan energi yang besar dan tempat luas. Jenis pembunuh bakteri ini banyak digunakan dalam proses desinfeksi bakteri untuk pabrik pabrik air minum dan minuman rasa lainnya selain dari metode pembunuhan bakteri seperti Ozon (03), Sodium Hypochlorite (Naocl), dan metode desifeksi lainnya.
Jenis-Jenis Lampu Ultraviolet
Lampu ini terbagi menjadi 2 bagian, diantaranya :
- Lampu Ultraviolet bertekanan Rendah
Lampu Ultraviolet yang bertekanan rendah adalah lampu yang dimana umumnya diaplikasikan pada sistem UV untuk penyaringan air rumah tangga serta termasuk sumber UV paling banyak dipakai. Dimana lampu ini umumnya memiliki tegangan hingga 120 V-220 V. Lampu jenis ini tak dianjurkan penggunaannya pada pengolahan air dengan aliran kontinyu sebab bisa mengurangi tingkat efektivitas pengolahan dengan seiring kenaikan pada suhu lampu serta pengurangan foton pada lampu.
- Lampu UV bertekanan Sedang
Pada filter air di industry dengan lampu Ultraviolet yang bertekanan sedang ini memiliki tekanan udara ada tabung mencapai 102 hingga 104 torr. Lampu tersebut memiliki berbagai bentuk yang bentuk umumnya biasa diaplikasikan pada lampu tabung berbentuk melingkar. Unit pengolahan sinar UV memakai lampu ultraviolet yang bertekanan sedang biasanya dianjurkan pada instalasi sistem pengolahan air dengan debit pengolahan besar, seperti misalnya rumah sakit, industry, pabrik air minum, hingga hotel.