Mengenali peran penting pengolahan limbah, termasuk limbah cair rumah sakit merupakan suatu keharusan. Hal ini agar Anda dapat menyadari betapa berbahayanya limbah rumah sakit yang dibiarkan begitu saja tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Seperti apa bentuk limbahnya, dan bagaimana cara pengolahannya? Berikut ulasannya!
Limbah Cair Rumah Sakit
Limbah cair rumah sakit merupakan semua sisa buangan dari seluruh kegiatan yang ada di rumah sakit yang berbentuk cairan dan mengandung padatan tersuspensi atau terlarut.
Biasanya, limbah rumah sakit ini berasal dari UGD (Unit Gawat Darurat), ICU (Intensive Unit Care), IGD (Instalasi Gawat Darurat), laboratorium kimia atau biologi, radiologi, dan ruangan-ruangan lainnya.
Contoh dari limbah ini adalah limbah domestik yang berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air bekas cuci pakaian atau linen; kemudian limbah cair klinis yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit, seperti air bekas mencuci luka, cuci darah, air limbah laboratorium; dan lain sebagainya.
Pada umumnya, air limbah rumah sakit yang asalnya dari buangan domestik dan klinis mengandung senyawa polutan organik yang cukup tinggi sehingga dapat diolah secara biologis.
Namun, air limbah yang asalnya dari laboratorium biasanya mengandung logam berat dan apabila limbah tersebut mengalir pada pengolahan secara biologis, maka logam berat dapat mengganggu proses pengolahan.
Sebenarnya, limbah medis ini tidak hanya berasal dari rumah sakit saja, tetapi juga dari fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya, seperti puskesmas, klinik, laboratorium medis, dan lain sebagainya.
Peran Penting Sistem Pengolahan Limbah Cair
Awalnya tujuan utama dari pengelolaan limbah cair ini ialah untuk memusnahkan bahan-bahan yang tersuspensi dan terapung, mengolah bahan organik biodegradable, dan mengurangi organisme patogen.
Namun, seiring perkembangan zaman, tujuan dari pengolahan limbah cair ini juga berkaitan dengan aspek estetika dan lingkungan.
Menurut Notoatmodjo, tujuan utama mengolah limbah cair ialah untuk mengurangi BOD (Biological Oxygen Demand), partikel yang tercampur, dan membunuh organisme patogen.
Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa akan muncul beberapa dampak akibat dari limbah yang tidak dilakukan pengolahan di antaranya ialah ekosistem air yang ada di lingkungan rumah sakit jadi terganggu.
Hal ini akibat dari adanya kandungan kimia, fisika, dan biologis dalam limbah yang dapat tercampur dengan limbah air umum, sehingga menyebabkan timbulnya kontaminasi yang berbentuk racun, bibit penyakit, dan senyawa kimia B3.
Bibit penyakit yang berasal dari limbah ini tentunya menjadi sumber penyakit baru bagi manusia. Beberapa penyakit tersebut di antaranya ialah penyakit kulit hingga gangguan pencernaan.
Kemudian, apabila kebersihan sanitasi rumah sakit tidak terwujud, maka lingkungan rumah sakit akan kotor, tidak sehat, dan akan menimbulkan sumber penyakit baru.
Perlu Anda ketahui bahwa dengan adanya sistem pengolahan limbah ini akan membawa banyak manfaat. Misalnya, limbah yang berhasil diolah dengan baik akan menjadi air bersih yang berguna untuk kebutuhan sanitasi dan laboratorium.
Selanjutnya, kandungan berbahaya yang ada pada limbah domestik dan klinis dapat terkontrol dengan aman dan tepat. Dengan kemampuan mengontrol limbah ini, maka limbah tersebut tidak dapat mencemari lingkungan.
Kemudian, rumah sakit juga dapat menghemat biaya operasional. Kebutuhan air bersih di rumah sakit sangatlah tinggi. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mendapatkan air bersih ini ialah dengan mengolah limbah cair tersebut agar rumah sakit tidak perlu membeli air bersih untuk melakukan semua kegiatan yang ada di sana.
Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Menurut Dit. Jen. PPM & PLP (1996), prinsip dari pengolahan limbah cair ini adalah pada saluran pembuangannya harus menggunakan sistem saluran yang tertutup, kedap air, dan air limbah harus dapat mengalir lancar.
Kemudian, rumah sakit haruslah mempunyai unit pengolahan limbah sendiri atau secara bersama-sama dengan bangunan di sekitar rumah sakit yang memenuhi persyaratan teknis apabila belum ada atau mungkin tidak terjangkau sistem pengolahan air limbah di perkotaan.
Yang terakhir ialah kualitas limbah (effluent) rumah sakit yang dibuang ke lingkungan haruslah dapat memenuhi syarat baku mutu effluent yang sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Perlu Anda ketahui bahwa pengolahan limbah cair di rumah sakit ini memiliki 5 tahap, di antaranya:
- Tahap pengolahan awal (pretreatment). Pada tahap pengolahan awal ini melibatkan proses fisik yang tujuannya menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak yang ada dalam aliran air limbah.
- Pengolahan pertama (primary treatment). Di tahap primary treatment, tujuannya masih sama dengan pengolahan awal, bedanya hanya pada proses yang berlangsung.
- Pengolahan kedua (secondary treatment), yaitu tahap yang bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang larut dalam air limbah yang mana tidak dapat hilang hanya dengan proses fisik biasa.
- Pengolahan ketiga (tertiary treatment), merupakan tahap pengelolaan air limbah yang berupa pengentalan dan pengendapan, penyaringan, penyerapan, pergantian ion, pemisahan membran, dan pengentalan serta pengapungan.
- Pengolahan lumpur (sludge treatment), merupakan proses pengolahan lumpur yang terbentuk dari keempat tahap sebelumnya yang diubah lagi menjadi proses digestion or wet combustion.
Proses digestion or wet combustion merupakan proses yang berguna untuk menstabilkan lumpur melalui pembusukan zat organik serta anorganik yang bebas dari molekul oksigen.
Lakukan Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit!
Adanya sistem pengolahan limbah cair di rumah sakit jelas sangat penting. Dengan adanya sistem pengolahan ini, maka limbah cair yang ada di rumah sakit dapat tertangani dengan benar.
Perlu Anda ketahui bahwa setiap rumah sakit perlu memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang bertugas sebagai unit pengelola air limbah di rumah sakit. Sebelum melakukan pemasangan IPAL, pastikan untuk memilih jasa IPAL yang terpercaya.
Beberapa tips dalam memilih jasa atau kontraktor IPAL rumah sakit ini ialah seberapa lama kontraktor tersebut beroperasi, memiliki surat izin atau sertifikasi, mampu memanfaatkan teknologi terkini, dan lain sebagainya.
IPAL rumah sakit dari Tanindo menjadi salah satu pilihan Anda dalam mendukung kegiatan pengelolaan limbah cair rumah sakit.