6 Cara Menurunkan COD Air Limbah dan Tips Terbaiknya, Simak!

Air limbah domestik maupun industri merupakan buangan zat yang sudah tidak terpakai. Kualitas air limbah harus terdeteksi oleh beberapa parameter pengujian, salah satu parameternya adalah COD (Chemical Oxygen Demand). Jika kadar COD tinggi, maka Anda harus mengetahui cara menurunkan COD pada air limbah.

Sudah banyak kasus perusahaan yang mengabaikan kadar COD tinggi. Bahkan, sudah ada beberapa perusahaan yang mendapatkan teguran dari pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui teknik khusus dalam mengatur kadar COD pada air limbah. Simak artikel ini hingga selesai untuk tahu tips dan triknya.

Apa Itu Chemical Oxygen Demand (COD)?

Chemical Oxygen Demand (COD) adalah total oksigen terlarut yang ada dalam air untuk mengoksidasi senyawa kimia organik. Beberapa industri yang menjadi sumber keberadaan COD adalah industri gula, pemotongan kertas, peternakan, dan pengalengan ikan.

Bukan hanya industri, pengukuran kadar COD juga berlaku untuk sungai dan danau dekat perkampungan. Biasanya, masyarakat akan menggunakan sungai dan/atau danau sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, sumber air yang dekat dengan pemukiman penduduk juga harus di cek mutunya.

Pengukuran COD berfungsi untuk mengetahui seberapa banyak kandungan oksigen yang berkurang dalam air sebagai hasil aktivitas mikroorganisme di dalamnya. Jika kadar COD tinggi, maka akan berpengaruh pada nilai oksigen terlarut (dissolved oxygen) yang menurun sehingga menyebabkan kondisi lingkungan bersifat anaerob.

Kondisi tersebut dapat mencemari lingkungan dan biota air sehingga Anda harus mencari cara untuk menurunkan kadar COD pada air limbah tersebut. Maka dari itu, penting untuk selalu mengukur kadar tersebut yang bisa disesuaikan dengan ambang batas standar parameter COD dalam air limbah.

Anda bisa melakukan pengukuran tersebut di laboratorium kimia atau lembaga pengujian milik pemerintah. Sebab, untuk mengetahui kadarnya, air limbah perlu diberi perlakuan kimiawi dengan alat dan metode kimia.  

Pada prinsipnya, perlakuan tersebut dilakukan dengan menambahkan oksidator kuat dalam kondisi asam. Kemudian, sampel dipanaskan dan dilakukan titrasi setelah itu kadar COD bisa Anda dapatkan.

Kadar Chemical Oxygen Demand ini juga berpengaruh pada nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan TSS (Total Suspended Solid) dalam air limbah. Tentunya, jika COD tinggi, maka TSS dalam air juga tinggi. Melalui hal ini, Anda harus memiliki cara untuk menurunkan kadar COD air limbah. 

6 Cara Menurunkan COD Air Limbah

Pada dasarnya, mengurangi nilai Chemical Oxygen Demand dalam air limbah bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik flokulasi dan sedimentasi serta tindakan mikroba. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak penjelasan berikut ini:

1. Teknik Koagulasi dan Flokulasi

Cara menurunkan COD air limbah yang pertama adalah dengan teknik koagulasi dan flokulasi. Teknik ini berguna untuk memisahkan air limbah sehingga mudah untuk menghilangkan padatan tersuspensi dalam air.

Cara yang paling umum adalah menggunakan FeCl2 atau tawas yang berfungsi untuk mengagregasi air limbah sehingga terbentuk gumpalan. Gumpalan tersebut nantinya akan keluar melalui penyaringan.

Berbeda dengan teknik flokulasi, Anda harus menggunakan zat flokulan yang berfungsi untuk mengendapkan partikel sehingga akan terbentuk flok yang lebih besar. Nantinya, flok akan memasuki tangki sedimentasi untuk proses lanjutan sebelum memasuki tahap pembuangan.

2. Teknik Mikrobiologi

Cara menurunkan COD air limbah yang kedua adalah dengan proses mikrobiologi. Anda bisa menggunakan teknik ini untuk air limbah yang mana mengandung kadar biodegradable yang tinggi. Tahap kedua ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara aerasi dan anaerobik.

Proses aerasi atau organik membutuhkan bakteri heterotrof sebagai pengurai bahan organik di dalamnya. Biasanya, proses penurunan Chemical Oxygen Demand dengan bantuan mikroba ini akan efektif untuk kadar COD yang kurang dari 3.000 mg/L.

Sedangkan proses anaerobik merupakan proses fermentasi yang membutuhkan ruangan dengan sedikit kandungan oksigen. Dalam prosesnya, bakteri autotrof bekerja dengan cara mengambil oksigen dari senyawa organik yang ada pada air limbah. Anda bisa menggunakan proses ini jika kandungan BOD di atas 2.000 mg/L.

3. Penambahan Zat Kimia Bersifat Oksidator

Selain kedua teknik di atas, kadar Chemical Oxygen Demand bisa Anda turunkan dengan menambahkan beberapa senyawa kimia organik yang bersifat oksidator. Senyawa tersebut diantaranya adalah hidrogen peroksida, klorin, dan ozon.

Senyawa-senyawa tersebut akan mengoksidasi bahan kimia dalam air limbah sehingga dapat menurunkan kandungan COD. Akan tetapi, penggunaan yang berlebih dapat membahayakan organisme yang hidup dalam air, oleh karenanya tambahkan secukupnya.

Berbeda dengan teknik mikrobiologi, cara untuk menurunkan kadar COD dalam air limbah dengan menambahkan oksidator sebaiknya diterapkan untuk limbah yang bersifat non-biodegradable.

4. Penambahan Reagen Fenton

Cara selanjutnya adalah dengan melibatkan reagen fenton (FeSO4.7H2O) dan hidrogen peroksida yang nantinya akan menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas itulah yang nantinya membantu dalam menguraikan senyawa organik sehingga bisa mereduksi angka COD dalam air limbah.

Berdasarkan penelitian pada sciencedirect.com, proses ini telah terbukti dapat menurunkan kadar COD hingga 95%. Namun, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pengurangan kadar Chemical Oxygen Demand, yaitu pH, lama reaksi, jumlah zat hidrogen peroksida, dan dosis fenton.

5. Advanced Oxidation Processes (AOPs)

Cara menurunkan COD air limbah yang kelima adalah dengan teknik AOPs. Teknik ini terkenal dapat mengurangi kadar COD dengan nilai di atas 100.000. Dengan melanjutkan konsep dari reaksi fenton, AOPs menggunakan radikal bebas hidroksil yang terbentuk dari penambahan oksidator H2O2, O3, radiasi UV, dan reaksi fenton.

Kelebihan lain dari teknik AOPs adalah dapat mengurangi kadar COD dengan waktu yang singkat. Selain itu, penggunaan area sistem pada proses ini sangat minim, serta tidak membutuhkan bahan kimia dengan komposisi yang banyak.  

6. Adsorpsi dengan Karbon Aktif

Cara menurunkan COD air limbah yang terakhir adalah dengan teknik filtrasi menggunakan karbon aktif. Prosesnya adalah karbon aktif akan menyerap bau, mengurangi bahan kimia, dan klorin.

Biasanya, adsorpsi dengan karbon aktif digunakan setelah post treatment atau setelah primary treatment pada proses instalasi pengolahan air limbah. Selain untuk menurunkan kadar COD, karbon aktif juga bisa Anda gunakan untuk mengurangi bau pada air biasa.

Perhatikan Tips dan Trik Cara Menurunkan COD Air Limbah!

Terdapat beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum memilih cara menurunkan COD air limbah. Anda perlu mempertimbangkan jenis air limbahnya dengan melihat perbandingan antara kadar COD dan BOD-nya. Sebab, masing-masing teknik terdapat aturan jenis limbah.

Jika menggunakan teknik koagulasi, maka Anda perlu berhati-hati dalam proses pencampuran. Sebab, reaksi pencampuran yang tidak tepat akan menghasilkan pengendapan yang tidak sempurna.

Tips dan trik cara menurunkan kadar COD air limbah mudah lainnya yaitu menggunakan jasa IPAL dari Tanindo. Tanindo menyediakan mesin IPAL yang awet dan berkualitas. Tanindo juga melayani berbagai pengolahan dan penjernihan air khususnya pengolahan limbah cair industri.

Anda bisa menghubungi kontak IPAL untuk berdiskusi dengan salah satu tim profesional Tanindo dan dapatkan informasi yang lebih penting lainnya. 

You cannot copy content of this page