Krisis air bersih di Indonesia dan cara mengatasinya

krisis-air-bersih

Permasalah krisis air bersih di Indonesia bukanlah permasalahan baru. Dimana, krisis air bersih ibarat permasalah klasik bagi negeri ini yang memang belum bisa dikatakan tuntas teratasi. Sebenarnya perbandingan antara daratan dan perairan cukup signifikan. Diketahui 30% bumi merupakan daratan, sementara 70% merupakan perairan. Sehingga bisa dikatakan sumber daya air di bumi amat melimpah. Namun, benarkah demikian?

Ketersediaan Air Bersih

Perlu diketahui, meski sumber daya air bumi berlimpah tapi tidak semuanya dapat dimanfaatkan secara langsung. Hal ini karena 97,3% sumber daya air bumi merupakan air laut dengan kadar garam cukup tinggi dan sisanya sebanyak 2,7% sisanya barulah air tawar. Adapun dari total air tawar tersebut 2,1% merupakan es. Sementara air yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan harian tidak lain adalah air tanah yang jumlahnya terbilang amat kecil hanya 0,6% saja dari jumlah total sumber daya air dunia.

Memang benar air mengalami siklus hidrologi yang mana melalui tiga tahapan. Diantaranya presipitasi atau turunnya hujan, evaporasi atau penguapan, dan run off atau limpasan. Dari sejumlah ahli diketahui, jumlah air dalam tahap presipitasi dan evaporasi adalah sama. Dengan demikian bisa diambil hipotesis jumlah air tetap atau konstan. Tidak ada pertambahan ataupun pengurangan, seperti halnya sifat mutlak energi yang tidak bisa berkurang atau bertambah dan hanya mengalami perubahan wujud. Begitu pula dengan air yang jumlahnya tetap konstan. Hanya saja di satu wilayah air bisa didapati sangat berlimpah, sementara di wilayah lain kekurangan air. Lantas, bila air jumlahnya konstan mengapa terjadi permasalah krisis air bersih di Indonesia?

Solusi Atasi Permasalah Krisis Air Bersih

Mengingat pentingnya air bersih untuk kehidupan, sudah sepantasnya pengelolaan air bersih dilakukan. Adapun dari sekian banyak penyebab krisis air sebenarnya ada solusi yang dapat diupayakan. Baik solusi untuk mengatasi atau mencegah permasalah krisis air. Berikut beberapa diantaranya:

  • Optimasi Penyaluran Air Bersih

Optimasi penyaluran air bersih ditujukan supaya semua lapisan masyarakat Indonesia dapat menikmati air bersih. Dimana penduduk pelosok tidak perlu lagi membayar mahal untuk bisa memperoleh air bersih. Instalasi Pengolahan Air atau IPA juga dibutuhkan guna menjangkau wilayah pelosok atau bahkan yang belum terjamah air bersih sama sekali.

air-bersih-yang-layak-konsumsi

  • Optimasi Pasokan Air Bersih

Air dapat dimanfaatkan hanya jika memenuhi tiga syarat dasar, diantaranya kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Maksud dari kualitas yaitu air dikatakan bersih bila terbebas dari kontaminan atau memenuhi standar baku mutu agar bisa dikonsumsi. Kuantitas artinya sumber daya air berpotensi agar bisa dikonsumsi banyak orang. Sementara kontinuitas berarti sumber daya air mesti tetap tersedia agar bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Dalam hal ini diperlukan aksi nyata dari semua pihak. Mulai dari individu yang tidak boros air, tidak membuang sampah atau limbah ke sumber air, dan untuk skala industri air limbah mesti melalui IPAL sesuai standar.

  • Optimasi Penyimpanan Air Bersih

Optimasi penyimpanan air bersih dapat dilakukan dengan hemat penggunaan air, membangun ruang terbuka hijau, merancang sistem pengelolaan air atau drainase yang baik, membangun sistem pengelolaan air terpadu, rainfall dan run off harvesting agar permasalah krisis air bersih di Indonesia segera berakhir.